Jakarta, 29 Jumadil Awwal 1436/20 Maret 2015 (MINA) – Mantan pimpinan kelompok ISIS di Indonesia meminta media dan bangsa Indonesia untuk bersikap adil dalam menyikapi isu kelompok bersenjata di Irak dan Suriah ini.
Berbicara dalam diskusi di Cafe Horapa di Menteng, Jakarta Pusat, Chep Hernawan yang pernah dipercaya mengkoordinir calon pejuang jihad di Indonesia pada Maret 2013, membandingkan isu ISIS dengan masa pecahnya perang di Afghanistan.
“Menyikapi hal ini (isu ISIS) kita harus adil sebagaimana kasus seperti di Afghanistan,” kata Chep di depan awak media, Jumat (20/3).
Dia mengkritik banyaknya ulama yang berteriak “ISIS tidak sesuai syariat Islam”, berbeda ketika perang Afghanistan tidak ada yang berteriak seperti itu. Dia pun menuntut media jangan “lebay” dalam memberitakan ISIS.
Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK
“Saya katakan kepada teman-teman, kalau mau jihad jangan di sini (Indonesia), berangkatlah ke sana (Suriah), agar tidak ada bom di sini,” ujarnya.
Nama Ketua Umum Gerakan Reformis Islam (Garis) ini mencuat lagi karena Wakil Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal Badrodin Haiti menyebutkan, keberangkatan 16 warga negara Indonesia yang ditangkap pemerintah Turki lantaran hendak menyeberang ke Suriah, dibiayai oleh orang Indonesia.
Badrodin memang tidak menyebutkan nama si penyandang dana keberangkatan WNI yang akan bergabung dengan ISIS ini. Tapi Chep mengaku sudah memberangkatkan 156 warga Indonesia ke Suriah untuk berperang di bawah bendera ISIS.
Menurut Chep, ia memberangkatkan bakal anggota milisi ISIS itu secara bertahap sejak April tahun lalu. Ia menyatakan tak merekrut mereka. “Mereka yang datang sendiri ke sini untuk diberangkatkan,” katanya. (L/P001/R11)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal
Mia’raj Islamic News Agency (MINA)