Tel Aviv, MINA – Mantan Ketua Mahkamah Agung Israel Aharon Barak menyatakan dalam wawancaranya dengan Channel 13 ketika ia merujuk pada teori “negara dalam negara” milik Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan memperingatkan akan terjadinya perang saudara di internal Israel.
“Negara dalam adalah ide Amerika. Kami tidak memiliki negara dalam pengertian itu,” kata Aharon Barak. Quds Press melaporkan, Kamis (20/3).
“Saya pikir Perdana Menteri Netanyahu perlu memahami bahwa situasinya sangat buruk, bahwa kita sedang menuju pertumpahan darah, menuju perang saudara,” ujarnya.
Menurut pengamat, pernyataan keras Aharon Barak meningkatkan ketegangan politik.
Baca Juga: Presiden Israel Khawatir Atas Langkah Netanyahu
Presiden Israel Isaac Herzog juga menyampaikan kekhawatirannya yang mendalam mengenai situasi saat ini.
“Tidak mungkin untuk tidak merasa sangat khawatir terhadap kenyataan sulit yang terungkap di depan mata kita,” kata Herzog.
“Ribuan keluarga yang berduka dan ribuan warga yang saya temui setiap pekan, bahkan hari ini, memohon dan menyerukan penyelidikan penuh, menyeluruh, dan independen terhadap bencana mengerikan pada 7 Oktober. Mustahil untuk tidak membahas masalah ini dan mencari kesepakatan. Bahkan jika saya adalah orang terakhir yang menuntut ini, saya akan mengorbankan diri saya untuk mencapai kesepahaman dan kesepakatan,” ungkapnya.
Meningkatnya ketegangan politik internal di negara pendudukan itu terjadi pada saat negara itu menghadapi tantangan keamanan yang kompleks menyusul gagalnya negosiasi dengan Hamas dan dimulainya kembali pertempuran di Gaza. []
Baca Juga: Khaled Meshaal: Israel Ingin Balas Dendam Atas Kekalahannya
Mi’raj News Agency (MINA)