Tel Aviv, MINA – Mantan Menteri Pertahanan Israel Moshe Ya’alon menyatakan bahwa Israel melakukan kejahatan perang di Gaza, dengan menteri sayap kanan secara terbuka menyerukan pembersihan etnis terhadap penduduknya.
Dilansir dari Quds News Network (QNN), dalam sebuah wawancara dengan radio 103FM, Ya’alon berkata, “Apa yang terjadi di sini belum pernah terjadi sebelumnya. Perang ini hampir berlangsung lebih lama dari Perang Kemerdekaan, dan kabinet masih belum memutuskan tujuan yang jelas.”
“Ketika orang mengatakan hal-hal seperti, ‘Kami akan melancarkan operasi militer, kami tidak akan meninggalkan apa pun, kami akan mengusir penduduk, Gaza akan dibersihkan dari orang Arab dan dihuni oleh orang Yahudi’ — itulah jenis pernyataan yang mengubah Israel menjadi penjahat perang.”
“Masalah sebenarnya adalah pemerintahan yang mencakup Smotrich dan Ben-Gvir — orang-orang dengan pandangan dunia mesianis yang tidak memiliki niat untuk mengakhiri perang,” lanjutnya.
Baca Juga: MSF: Israel Pura-Pura Akhiri Blokade Bantuan ke Gaza
Pernyataan tersebut disampaikan sebagai tanggapan atas reaksi keras yang dihadapi oleh pemimpin oposisi Israel Yair Golan pada Selasa, setelah Golan menuduh Israel membunuh bayi di Gaza “sebagai hobi.”
Golan mengatakan dalam sebuah wawancara dengan penyiar publik KAN bahwa “Israel sedang dalam perjalanan untuk menjadi negara paria, seperti Afrika Selatan, jika kita tidak kembali bertindak seperti negara yang waras.”
“Negara yang waras tidak berperang melawan warga sipil, tidak membunuh bayi sebagai hobi, dan tidak bertujuan untuk mengusir penduduk,” kata Golan.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengecam Golan, menyebut komentarnya sebagai “hasutan liar” dan “fitnah berdarah.” Metanyahu mengeklaim pasukan Israel adalah tentara paling bermoral di dunia.
Baca Juga: Wakil Sekjen PBB: 14.000 Bayi Gaza Bisa Meninggal dalam 48 Jam ke Depan Tanpa Bantuan
Beberapa jam setelah komentar awalnya, Golan berusaha membela diri dari kritik tersebut, dengan mengatakan bahwa pasukan tersebut bertempur atas nama pemerintah yang “korup”. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Genosida Israel per 20 Mei 2025: Hampir 53.600 Syahid