Washington, 13 Dzulhijjah 1437/15 September 2016 (MINA) – Ribuan surat elektronik milik mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Colin Powell bocor, beberapa di antaranya menunjukkan dia sangat mengkritik calon presiden Donald Trump dengan menyebutnya sebagai “aib nasional dan Paria internasional”.
Paria adalah suatu kaum di India kuno yang kastanya lebih rendah daripada kasta Sudra. Orang Paria dianggap sama dengan binatang dan tidak diakui keberadaannya.
Disiarkan oleh CNN pada Kamis (15/9), Powell juga menyebut Trump rasis karena mempertanyakan apakah Presiden Barack Obama lahir di AS.
Powell dan Trump adalah politisi yang sama-sama dari Partai Republik.
Baca Juga: Ratu Elizabeth II Yakin Setiap Warga Israel adalah Teroris
“Dia juga ingin melihat apakah akta (kelahiran) menunjukkan dia (Obama) Muslim. Seperti yang saya katakan sebelumnya, ‘Memangnya kenapa?’ Muslim lahir di Amerika setiap hari,” ujar Powell dalam surelnya kepada seseorang, demikian Greater Kashmir memberitakan yang dikutip MINA.
Surat elektronik itu juga menunjukkan Powell marah kepada calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton atas penanganan email pribadinya sebagai Menteri Luar Negeri saat menjabat.
Powell dalam surel tahun 2014 menyebutnya sebagai seseorang yang “serakah” dan memiliki “ambisi yang tidak terkendali”.
“Semua yang HRC (Hillary Clinton) sentuh dia akan merusaknya dengan keangkuhan,” kata Powell, tentang Clinton yang maju jadi capres dari Partai Demokrat.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Surel milik Powell diduga diretas oleh hacker asal Rusia.
Diberitakan AFP, ada 30 ribu surel Powell yang dibocorkan hacker di situs DC Leaks.
Powell yang menjabat Menlu AS dari 2001 hingga 2005, kepada Reuters membenarkan itu adalah surel miliknya, tapi ia enggan berkomentar lebih lanjut.
Powell berlatarbelakang sebagai jendral Angkatan Darat AS yang pernah menduduki berbagai posisi penting di militer AS maupun di NATO (Organisasi Pertahanan Atlantik Utara, di mana AS adalah seorang anggotanya).
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan
(T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)