Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan Panglima IDF Akui Telah Bantai Lebih dari 200 Ribu Warga Gaza

Mujiburrahman Editor : Widi Kusnadi - 13 jam yang lalu

13 jam yang lalu

14 Views ㅤ

mantan kepala IDF Herzi Halevi (foto : X)

Tel Aviv, MINA – Mantan Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Herzi Halevi mengakui lebih dari 200 ribu warga Palestina telah menjadi korban jiwa maupun luka-luka akibat agresi militer Israel di Jalur Gaza.

Halevi mengatakan, jumlah tersebut setara dengan lebih dari 10 persen populasi Gaza yang mencapai 2,2 juta jiwa. Angka ini sejalan dengan data resmi Kementerian Kesehatan Gaza yang menyebutkan korban tewas mencapai 64.718 orang dan 163.859 lainnya terluka sejak 7 Oktober 2023.

“Ini bukan perang yang lembut. Sejak menit pertama kami bertarung tanpa menahan diri. Sayangnya tidak lebih awal,” kata Halevi dalam pertemuan komunitas di moshav (koperasi pertanian) Ein HaBesor, Israel selatan, awal pekan ini. Rekaman pernyataannya dipublikasikan oleh situs berita Ynet.

Halevi yang mengundurkan diri dari jabatannya pada Maret lalu menegaskan operasi militer di Gaza memang tidak pernah dilakukan secara lunak. Namun ia tetap mengklaim bahwa IDF beroperasi sesuai dengan batasan hukum humaniter internasional.

Baca Juga: Kapal Pertama Global Sumud Flotilla Berlayar dari Tunisia ke Gaza

Pernyataan itu kontras dengan laporan sejumlah lembaga internasional yang menilai Israel kerap melanggar prinsip hukum perang, termasuk serangan terhadap warga sipil, rumah sakit, dan infrastruktur vital.

Halevi bahkan menegaskan keputusan militernya tidak pernah dibatasi oleh nasihat hukum. “Tidak sekali pun ada yang membatasi saya. Tidak sekali pun. Bahkan jaksa agung militer tidak punya kewenangan untuk membatasi saya,” katanya, merujuk pada Yifat Tomer-Yerushalmi.

Pengakuan mantan panglima IDF ini menambah sorotan terhadap tingginya korban sipil di Gaza, yang menurut PBB telah menimbulkan salah satu krisis kemanusiaan terbesar di abad ini. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Hubungan Nepal dengan Israel Jadi Sorotan di Tengah Gerakan Antikorupsi

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Amerika
Internasional
Internasional