Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan PM Israel Desak Dunia Boikot Netanyahu

Ali Farkhan Tsani - Sabtu, 18 Maret 2023 - 15:06 WIB

Sabtu, 18 Maret 2023 - 15:06 WIB

33 Views

Tel Aviv, MINA – Ehud Olmert, Mantan Perdana Menteri Israel mendesak para pemimpin dunia untuk memboikot PM Benjamin Netanyahu, karena rencana merombak sistem peradilan negara.

Seruan langka Olmert muncul ketika ribuan warga Israel untuk keskian kalinya turun ke jalan melakukan demonstrasi memprotes rencana Netanyahu.

New Age World, edisi Jumat (17/3/2023) menyebutkan, Olmert yang menjabat perdana menteri dari 2006-2009, mengatakan, para pemimpin global harus menolak bertemu dengan Netanyahu.

Dia menyeru secara khusus kepada PM Inggris Rishi Sunak, yang diperkirakan akan menjadi tuan rumah Netanyahu dalam beberapa pekan mendatang.

Baca Juga: Trump Klaim Mesir dan Yordania akan Patuhi Usulan Pembersihan Etnis Palestina

“Saya mendesak para pemimpin negara sahabat Israel untuk menahan diri dari pertemuan dengan PM Netanyahu,” kata Olmert.

Dia menambahkan, apa yang ia serukan memang ‘sangat luar biasa’, tetapi situasinya membutuhkannya.

“Saya pikir pemerintah Israel saat ini hanyalah anti-Israel,” lanjutnya.

Dia membidik koalisi sayap kanan Netanyahu, aliansi partai ultra-Ortodoks dan ultranasionalis yang menentang kemerdekaan Palestina dan mendukung peningkatan pembangunan pemukiman di wilayah pendudukan.

Baca Juga: Tabrakan Pesawat American Airlines vs Helicopter UH-60 Black Hawk, Ini Reaksi Trump

Itamar Ben-Gvir, Menteri Keamanan Nasional saat ini pernah dihukum karena menghasut rasisme dan mendukung kelompok teror.

Menteri Keuangan Netanyahu, Bezalel Smotrich, baru-baru ini menyerukan agar sebuah desa Palestina di Tepi Barat yang diduduki untuk ‘dihapus’, meskipun ia kemudian meminta maaf setelah kegemparan internasional atas komentar tersebut. Netanyahu tidak segera menanggapi permintaan komentar atas pernyataan itu.

Netanyahu dan sekutu-sekutunya sekarang maju dengan rencana melemahkan Mahkamah Agung Israel dan memberikan kendali koalisi parlemennya atas penunjukan hakim.

Kritikus mengatakan, perombakan itu akan merusak sistem check and balances negara, dan akan memberi perdana menteri terlalu banyak kekuasaan.

Baca Juga: Mengenaskan, Pembakar Al-Qur’an Asal Swedia Ditemukan Tewas di Apartemenya

Mereka juga mengatakan Netanyahu, yang diadili atas tuduhan korupsi, dapat lolos dari keadilan begitu sistem pengadilan diubah.

Sementara, Amerika Serikat dan Jerman, dua sekutu terdekat Israel, meminta Netanyahu untuk menahan langkahnya. (T/RS2/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Albania Tolak Terima Pengungsi Palestina

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Internasional
Kolom
Kolom
Indonesia
Kolom
Indonesia
Palestina