Teheran, MINA – Mantan presiden Afghanistan Hamid Karzai menyatakan keberatan yang kuat terhadap penyitaan miliaran dolar aset bank sentral Afghanistan oleh AS.
“Aset yang disita AS adalah milik rakyat Afghanistan. Aset-aset ini digunakan untuk menopang bank sentral dan pundi-pundi Afghanistan,” kata Karzai kepada jaringan berita berbahasa Arab Iran al-Alam, Selasa (8/3), Press TV melaporkan.
“Aset-aset ini bukan milik pemerintah tertentu, tetapi hanya milik negara Afghanistan,” tambahnya.
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah membekukan hampir US$9,5 miliar aset milik bank sentral Afghanistan sejak penarikan pasukan pendudukannya dari negara itu pada Agustus 2021.
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung
Deborah Lyons, perwakilan khusus Sekretaris Jenderal PBB dan Kepala Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA), memperingatkan, keruntuhan ekonomi Afghanistan “mendekati titik yang tidak dapat diubah.”
“Kami berharap Presiden AS mengubah keputusannya dan mengembalikan uang rakyat Afghanistan yang telah lama menderita,” desak Karzai.
Dia juga menggambarkan cara kepergian tiba-tiba Amerika dari Afghanistan “tidak bertanggung jawab.”
“Mereka pasti bisa pergi dengan cara yang lebih baik sehingga rakyat Afghanistan tidak akan menderita,” katanya. (T/RI-1/RS2)
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Mi’raj News Agency (MINA)