Kairo, MINA – Mantan presiden Mesir Hosni Mubarak dinyatakan meninggal dunia pada Selasa (25/2) pada usianya yang ke- 91 tahun. Koresponden MINA di Khartoum, Sudan melaporkan.
Mubarak adalah presiden keempat Mesir, memerintah negara itu selama sekitar 30 tahun dan mengundurkan diri pada 11 Februari 2011 lalu akibat gerakan revolusi rakyat selama sebulan penuh (25 Januari).
Pada 24 Mei 2011 Mubarak dan putra-putranya, Alaa dan Gamal, dipanggil ke pengadilan atas tuduhan membunuh demonstran dan kasus korupsi. Pada 19 Agustus 2013 Mubarak dibebaskan dari salah satu dakwaan korupsi dan dua hari kemudian pengadilan memerintahkan pembebasannya.
Sebelum menjadi presiden, Mubarak adalah komandan Angkatan Udara Mesir antara tahun 1972-1975. Mubarak menjadi presiden setelah pembunuhan mantan Presiden Anwar Sadat, yang mengangkatnya sebagai wakil presiden.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Mubarak dipandang sebagai pahlawan perang oleh rakyat Mesir karena saat itu ia menjabat sebagai komandan Angkatan Udara selama Perang melawan Israel pada Oktober 1973.
Dalam sebuah pernyataan baru-baru ini, Mubarak bahkan mengklaim dirinya adalah yang pertama menembakkan rudal ke pusat komunikasi Israel dari sebuah jet tempur yang dia sendiri yang bertindak sebagai pilot.
Pada 2005, Mubarak berada di bawah tekanan Amerika Serikat memberlakukan demokrasi di Mesir. Ia mengizinkan kandidat presiden lainnya mencalonkan diri. Namun, Mubarak tetap terpilih dengan kemenangan telak. (T/P2/R2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan