Malaysia, MINA – Majelis Perunding Pertubuhan Islam Malaysia (MAPIM) mendesak Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk segera menghentikan agresi ekstrimis Myanmar terhadap Muslim Rohingya.
“Kami mendesak tindakan intervensi langsung dari negara-negara ASEAN, Dewan Keamanan PBB dan OKI,” kata Presiden MAPIM, Dr Cikgu Mohd Azmi Bin Abdul Hamid, melalui siaran pers yang diterima MINA, Jumat (25/8).
Menurutnya, pemberitaan media dan rekaman yang dikirim oleh korban pada Kamis malam (24/8) yang telah menyaksikan serangan penuh dan pembunuhan kepada puluhan Muslim Rohingya.
“Kami mengutuk operasi militer yang sekarang membunuh Rohingya tanpa pandang bulu sipil dengan dalih memburu teroris,” kata Dr Cikgu Azmi.
Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia
Ia menambahkan, kekejaman terus terjadi bahkan meningkat. Pembantaian massa yang disebut sebagai “operasi pembersihan” pada Oktober 2016 – Maret 2017 lalu yang menargetkan Muslim Rohingya sekarang sedang berlangsung.
“Ribuan orang Rohingya terjebak dalam operasi tersebut. Masyarakat internasional tidak dapat mentolerir pembunuhan massal orang-orang Rohingya yang sudah beberapa dekade dianiaya oleh pemerintah Myanmar,” tegasnya.
Pemerintah Myanmar telah menanggapi keputusan yang tidak bertanggung jawab atas permintaan PBB dan OKI untuk menghentikan penindasan terhadap Rohingya. Bahkan fakta menemukan delegasi dari PBB dilarang memasuki wilayah tersebut.
“Kami meminta pasukan penjaga perdamaian internasional untuk segera dikerahkan dalam menghentikan pertumpahan darah. Instansi harus bertindak cepat sebelum lebih banyak nyawa hilang karena agresi militer,” ujarnya.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Ia menambahkan, serangan terus berlangsung, sementara warga sipil Rohingya masih berada di bawah kendali militer dan ekstremis Buddha.
“Malaysia dan Indonesia perlu mengambil inisiatif untuk mengusahkan genjatan senjata dan perundingan damai,” tambahnya. (T/R10/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina