Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MAPIM Dukung Kecaman Normalisasi UEA-Israel

sri astuti - Jumat, 11 September 2020 - 19:45 WIB

Jumat, 11 September 2020 - 19:45 WIB

5 Views

Presiden Majelis Perunding Pertubuhan Islam Malaysia (MAPIM), Mohd Azmi Bin Abdul Hamid. (Foto: MINA)

Kuala Lumpur, MINA – Ormas Islam Malaysia yang tergabung dalam Majlis Perundingan Pertubuhan Islam Malaysia (MAPIM) menyatakan dukungannya kepada Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional (IUMS) dengan suara bulat (fatwa) mengecam normalisasi hubungan dengan Israel.

“Kami mengajukan dukungan penuh kami kepada Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional (IUMS) dengan suara bulat (fatwa) yang melarang normalisasi hubungan dengan Israel,” ujar MAPIM dalam keterangan tertulis yang diterima MINA, Jumat (11/9).

MAPIM mengatakan, pihaknya menunggu keputusan tersebut karena mereka mendukung perjuangan Palestina bukan hanya masalah politik, tetapi juga terkait dengan Masjid Al-Aqsa, situs tersuci ketiga bagi umat Islam dan representasi identitas mereka.

“Ini bagi kami adalah tindakan yang jelas untuk melegitimasi kejahatan dan negara yang mendukungnya terlibat dengan penjahat tersebut. Tidak ada pengakuan untuk melegitimasi musuh yang menduduki,” katanya.

Baca Juga: HRW: Pengungsi Afghanistan di Abu Dhabi Kondisinya Memprihatinkan

“Kami mematuhi pendirian bahwa yang disebut perdamaian, rekonsiliasi, atau perjanjian normalisasi, dilarang dan tidak berlaku dalam [yurisprudensi] Syariah Islam, dan kejahatan besar,” tambahnya.

MAPIM juga menegaskan, hal Itu tidak melayani tujuan perdamaian, tetapi pengkhianatan tidak hanya bagi orang Palestina tetapi juga seluruh umat.

Pada 13 Agustus, Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesepakatan damai antara UEA dan Israel yang ditengahi oleh Washington.

Abu Dhabi mengatakan kesepakatan itu adalah upaya untuk mencegah rencana aneksasi Tel Aviv atas Tepi Barat yang diduduki, namun, para penentang percaya upaya normalisasi telah dimulai selama bertahun-tahun karena pejabat Israel telah melakukan kunjungan resmi ke UEA dan menghadiri konferensi di negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan negara pendudukan itu.

Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi

Netanyahu sendiri menegaskan bahwa aneksasi tidak akan dibatalkan, tetapi hanya ditunda untuk saat ini. (R/R7/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Internasional
Palestina