Kuala Lumpur, MINA – Pemerintah Malaysia dituntut mengambil tindakan atas event Tatoo Expo 2019 Malaysia yang dinilai melanggar norma dan agama.
Menurut rilis yang diterima MINA pada Senin (2/12), Ketua Majelis Perundingan Pertubuhan Islam Malaysia (MAPIM) Mohd Azmi Abdul Hamid menyampaikan kekecewaannya terhadap pemerintah Malaysia.
“Kami amat terkejut acara ini disokong (didukung) oleh Kementerian Pelancongan (Pariwisata),” ujarnya.
Ia mengatakan, peserta laki-laki dan perempuan memamerkan tubuh hampir telanjang mereka yang dipenuhi tato tersebut merusak nilai moral dan citra negara Malaysia.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Sikap ketidakpedulian pihak penyelenggara terhadap nilai-nilai norma dan agama tidak dapat dikompromi oleh pihak berwenang.
Tidak hanya itu, ia mengatakan Tatoo Expo 2019 bukan pertama kalinya acara yang melanggar norma sosial masyarakat diadakan, bahkan diizinkan oleh pihak-pihak tertentu.
MAPIM mendesak pemerintah Malaysia untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap penyelenggara atas tindakan mereka yang melanggar aturan.
“Gambaran negatif terhadap imej (citra) Malaysia yang dilihat semakin liberal dengan membenarkan acara seperti ini dianjurkan hendaklah dihentikan segera,” pungkasnya.(R/cha/P1).
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri
Mi’raj News Agency (MINA)