Kuala Lumpur, MINA – Majlis Perundingan Pertubuhan Islam Malaysia (MAPIM) mengecam keras langkah penjajah Zionis Israel yang mengerahkan puluhan ribu tentara cadangan untuk memperluas operasi militer di Jalur Gaza, yang disebut organisasi itu sebagai aksi brutal dan terencana terhadap warga sipil yang terperangkap di wilayah terblokade.
“Ini bukan sekadar agresi militer, ini adalah potensi genosida terbuka,” kata Presiden MAPIM, Mohd Azmi Abdul Hamid, dalam pernyataan tertulis yang diterima Ahad (4/5).
Menurut MAPIM, saat ini rumah-rumah sakit di Gaza hampir lumpuh total, dengan pasokan bahan bakar yang diperkirakan hanya cukup untuk tiga hari ke depan, sementara bantuan kemanusiaan dari lembaga internasional masih diblokade.
“Penutupan akses bantuan dan pelarangan organisasi kemanusiaan masuk ke zona kritis adalah pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan prinsip dasar kemanusiaan,” ujar Azmi.
Baca Juga: Ekonom AS Peringatkan Bahaya Proteksionisme dalam Perdagangan Global
MAPIM menyerukan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk segera mengadakan sidang darurat dan mengirim misi kemanusiaan ke Gaza. Organisasi itu juga menuntut agar Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengambil tindakan nyata, tidak lagi hanya mengeluarkan pernyataan simbolik.
“Negara-negara Islam, terutama yang berbatasan dengan Palestina, harus mempertimbangkan bentuk intervensi langsung, termasuk bantuan militer, jika diperlukan untuk menghentikan kekejaman ini,” kata Azmi.
MAPIM menegaskan bahwa pembiaran terhadap agresi ini merupakan kegagalan komunitas internasional. Organisasi itu mengajak umat Islam di seluruh dunia untuk melakukan mobilisasi luas melalui doa, aksi damai, donasi, dan tekanan politik terhadap pemerintah masing-masing.
“Ketika darah anak-anak ditumpahkan dan rumah dihancurkan bersama penghuninya, maka diam adalah bentuk pengkhianatan. Dunia tidak boleh hanya menonton,” katanya.
Baca Juga: Trump Tuai Kritik Tajam Usai Unggah Gambar AI Kenakan Kostum Paus
MAPIM menyatakan akan terus mengintensifkan upaya bantuan darurat, diplomasi internasional, dan kampanye publik bersama mitra global. Gaza, kata Azmi, bukan hanya isu Palestina, tetapi merupakan ukuran moral bagi seluruh dunia.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Solidaritas untuk Palestina, Band Irlandia Kneecap Keluar dari Agensi AS