Jakarta, MINA – Majlis Perundingan Pertubuhan Islam Malaysia (MAPIM) memuji konsistensi dari Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim yang tegas menyuarakan dukungan pada Palestina.
“Kami mendukung dengan kuat pada suara yang konsisten dan tegas untuk mempertahankan hak dan keadilan bagi Palestina oleh Perdana Menteri Malaysia YAB Dato ‘Seri Anwar Ibrahim,” kata Presiden MAPIM, Mohd Azmi Abdul Hamid kepada MINA di Jakarta melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (16/3).
Dukungan tersebut disampaikan setelah PM Anwar Ibrahim konferensi pers bersama Kanselir Jerman, Olaf Scholz di Berlin pada awal pekan ini.
Dalam kesempatan itu, Anwar mengatakan dengan tegas konsistensi Malaysia mendukung Palestina dan mengecam negara-negara Barat termasuk Jerman yang berpihak pada Israel.
Baca Juga: Dokter Bedah AS: Pasien Palestina di Gaza Meninggal karena Kurang Pasokan Medis
“Dalam sikap tanpa kompromi selama kunjungannya ke Jerman, di depan Kanselir, Olaf Scholz, Anwar berdiri teguh dalam mengekspos argumen cacat Jerman dalam mendukung Israel,” kata Azmi.
“Anwar Ibrahim secara eksplisit mengutuk ketidakadilan rezim pendudukan Israel apartheid, perampasan, marginalisasi, perlakuan tidak manusiawi terhadap Palestina selama beberapa dekade, tanpa rasa kemanusiaan oleh kekuatan Barat. Bahkan mereka memiliki semua sejarah yang tercatat telah memberikan impunitas kepada Israel untuk melaksanakan genosida terang-terangan di Gaza,” sambungnya.
Azmi mengaku terinspirasi atas keberanian Anwar Ibrahim yang menyatakan hipokrisi dan standar ganda negara-negara Barat dalam isu Palestina.
“Tidak ada kompromi dengan standar ganda dari tatanan tertinggi oleh kekuatan Barat dalam membela 75 tahun kekejaman dan genosida Israel di Palestina,” ujarnya.
Baca Juga: Israel Bombardir Gaza Saat Idul Fitri, 32 Orang Syahid Termasuk Anak-anak
Lebih lanjut, Azmi menekankan, MAPIM akan berada di belakang PM Anwar Ibrahim untuk mendukung perjuangan Palestina dan menentang keberpihakan negara Eropa kepada penjajahan Israel.
“Jerman dan semua kekuatan Barat tidak memiliki hak moral untuk mengungkapkan komitmen mereka terhadap hak asasi manusia. Mereka sebenarnya terlibat dengan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan oleh Israel. Uni Eropa berkuasa dengan AS dalam mempersenjatai Israel untuk melaksanakan “hukuman mati” di Gaza,” papar Azmi.
Ia menegaskan, Israel telah menjadi “negara teroris dalam definisi sepenuhnya.”
MAPIM mengapresiasi langkah Anwar yang menyuarakan suara jutaan orang di dunia untuk menghentikan genosida Israel di Gaza.
Baca Juga: Hari Tanah: Rakyat Palestina Tegaskan Hubungannya dengan Tanah Airnya
“Kami menghargai bahwa Anwar berdiri tegak dalam menggemakan suara jutaan orang di seluruh dunia yang menyuarakan permintaan mereka di jalan-jalan utama ibu kota dunia untuk menghentikan genosida Gaza oleh Israel,” ucap Azmi.
Menurutnya, Anwar Ibrahim harus mendapat dukungan penuh dari semua pihak terutama masyarakat Malaysia agar terus bersama Palestina dan menuntut negara-negara sekutu Israel.
“Hal ini bukan hanya tentang membantu kebutuhan kemanusiaan bagi ribuan warga Palestina yang hancur, tapi ini tentang keadilan, martabat, hak asasi manusia dan persatuan umat dan seluruh warga dunia untuk mengakhiri pendudukan untuk selamanya. Palestine from the river to the sea,” pungkas Azmi.
Agresi militer Israel ke Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 31.000 warga Palestina dan mencederai lebih dari 72.600 orang lainnya.
Baca Juga: Idul Fitri di Kamp Palestina di Lebanon, Kegembiraan Bercampur Kecemasan
Mahkamah Internasional mengeluarkan putusan awal pada 26 Januari yang memerintahkan Israel untuk berhenti melakukan genosida dan mengupayakan perbaikan kondisi kemanusiaan di Gaza. Namun hingga kini, Israel mengabaikan keputusan tersebut. (R/Ai/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Awal Idul Fitri, Zionis Lanjutkan Serangannya ke Gaza