Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Marak Penipuan Digital, IDTUG Serukan Penguatan Literasi Siber

Mujiburrahman Editor : Widi Kusnadi - 19 detik yang lalu

19 detik yang lalu

0 Views ㅤ

Foto IDTUG dengan BPKN (Badan Perlindungan Konsumen Nasional) RI (Foto : Mujiburrahman/ Mina News)

JAKARTA, MINA – Maraknya penipuan berbasis digital menjadi sinyal bahaya bagi perlindungan konsumen Indonesia di era transformasi digital yang kian masif. Indonesia Telecommunication Users Group (IDTUG) menyampaikan keprihatinan mendalam atas lemahnya literasi siber masyarakat, yang membuka celah besar bagi para pelaku kejahatan digital.

“Meskipun pemerintah telah menggulirkan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD), pilar keamanan digital atau Digital Safety masih menjadi yang terendah. Ini menunjukkan bahwa edukasi yang ada belum cukup efektif dalam mengubah perilaku konsumen,” ujar perwakilan IDTUG dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (7/8).

Kasus terbaru penipuan melalui aplikasi palsu Identitas Kependudukan Digital (IKD) atau KTP Digital yang menimpa warga Bekasi hingga menyebabkan kerugian puluhan juta rupiah menjadi contoh nyata lemahnya perlindungan konsumen di ranah digital.

IDTUG menilai, kejadian tersebut merupakan “alarm keras” bagi pemerintah, lembaga regulator, dan semua pemangku kepentingan untuk segera mengambil langkah konkret dan sistemik dalam membangun kesadaran serta ketahanan digital masyarakat.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Kamis Ini Cerah Berawan dan Berpotensi Hujan Ringan Sore Hari 

“Kasus-kasus seperti ini tidak bisa ditanggapi secara parsial. Dibutuhkan pendekatan multidimensi yang melibatkan edukasi berkelanjutan, penguatan regulasi, peningkatan kemampuan aparat penegak hukum siber, serta keterlibatan aktif masyarakat sipil,” tegas IDTUG.

IDTUG, sebagai lembaga swadaya masyarakat yang mewakili kepentingan pengguna jasa dan sarana telekomunikasi di Indonesia, mendorong agar pemerintah tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur digital, tetapi juga pada pembinaan ekosistem digital yang aman, adil, dan berdaya.

Literasi digital bukan sekadar pelatihan teknis, tetapi harus menyasar perubahan pola pikir dan perilaku masyarakat dalam menghadapi risiko siber. Keamanan digital adalah hak konsumen dan tanggung jawab bersama,” demikian pernyataan IDTUG.

Sebagai negara dengan jumlah pengguna internet terbesar keempat di dunia, Indonesia dihadapkan pada tantangan besar dalam mewujudkan masyarakat digital yang cerdas, kritis, dan tangguh terhadap ancaman kejahatan daring yang kian kompleks. []

Baca Juga: Pemprov Riau Perpanjang Status Tanggap Darurat Karhutla Dua Pekan

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda