Jakarta, MINA – Marina Anjani (27 tahun) mengabadikan keindahan Masjid Aqsa melalui karya lukisannya yang ia buat dan sajikan di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (29/11).
Hari Jumat, 29 November, bertepatan dengan Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina (the International Day of Solidarity with the Palestinian People), Marina, gadis kelahiran 15 November 1997 yang menggemari melukis sejak sekolah dasar melukis Kubah Sakhrah, bagian dari Masjidil Aqsa, sepanjang waktu sekitar 4 jam, jelang shaat Jumat hingga waktu Ashar.
Marina, lulusan Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta, tertarik dan terpanggil untuk melukis tentang Masjidil Aqsa sejak bertemu dan dengan Aqsa Working Group (AWG) beberapa tahun belakangan.
“Ada rasa mendebarkan ketika melukis Masjid Al Aqsa karena ada sesuatu banget,” ujarnya.
Baca Juga: MER-C Desak Israel Hentikan Blokade dan Serangan di Gaza
Dia melukis, dan diapresiasi juga oleh Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Dr. Zuhair Al Shun, yang menemuinya, di sela-sela acara Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI bersama Aqsa Working Group (AWG) dan Maemuna Center Indonesia (MaeCI) berbarengan dengan acara penutupan Bulan Solidaritas Palestina (BSP) dan Launching Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Indonesia di Gaza Palestina yang digelar di Ruang Abdul Muis Gedung DPR RI, Jakarta, Jum’at (29/11).
Pada hari itu ia memulai lukisannya, ditemani oleh pelukis muda, Putri Nova Liana, atau biasa disapa Novel, mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Shuffah Al Qur’an Abdullah bin Mas’ud (STISA-ABM) yang sedang magang di Aqsa Working Group (AWG) dalam rangka Bulan Solidaritas Palestina (BSP).
Dalam pengantarnya sebelum menggoreskan kwasnya di atas kanvas, Marina mengatakan ingin berkarya untuk pembebasan Masjidil Aqsa.
“Saya ingin menjadi bagian dari pembebasan Masjidil Aqsa,” ujarnya.
Baca Juga: DPR Dukung Keputusan ICC Tangkap PM Israel Netanyahu
Novel, pelukis muda yang masih kuliah semester akhir, menguatkan bahwa ia ingin karyanya diabadikan di langit Masjidil Aqsa.
Marina pun memulai lukisannya, diawali dengan sentuhan awal oleh kwas Duta Al-Quds Ali Farkhan Tsani. Sementara Novel sebelum memulai melukis, diawali dengan sentuhan kwas awal oleh Nur Ikhwan Abadi, Ketua Presidium AWG.
Sebelum memulai karya seninya, diawali dengan doa yang dipimpin oleh Ali Farkhan Tsani, dengan doa yang diajarkan oleh Syaikh Prof. Abd. Al-Fattah El-Awaisi, “Ya Allah kami memohon untuk dapat shalat di Masjidil Aqsa dalam keadaan bebas dan perkasa”, dilanjutkan dengan kalimat, “Bismillaahhirrahmaannirrahim”.
“Dengan Al-Fatihah dan Al Isra ayat pertama ini, rasanya Gedung DPR ini ikut bergetar mendengar doa-doa kita, dan InsyaAl-lah karya seni ini akan sampai ke Masjidil Aqsa,” ujar Ali Farkhan.
Baca Juga: Guru Besar Universitas Islam Gaza Ungkap Hubungan Sejarah yang Kuat Indonesia-Palestina
Mi’raj News Agency (MINA)