Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Marrakech Cuisine Kuliner Maroko di Kawasan Senopati

kurnia - Jumat, 24 Januari 2020 - 22:15 WIB

Jumat, 24 Januari 2020 - 22:15 WIB

5 Views ㅤ

Foto: MINA

Jakarta, MINA – Menjelajahi destinasi kuliner di Jakarta tak akan pernah ada habisnya. Seperti kawasan Wolter Monginsidi yang sudah banyak dikenal sebagai tempatnya kuliner Korea, bahkan sebagian orang menyebut daerah ini sebagai kawasan Kampung Korea di Jakarta.

Di tengah-tengah ragam kuliner Korea di bilangan Senopati, nampak ada spot destinasi kuliner yang cukup berbeda dari kuliner lainya, ya dialah restoran Marrakech Cuisine yang menyajikan menu khas masakan Maroko.

“Nama Marrakech sendiri diambil dari kata Marrakesh yang artinya mutiara dari selatan. Ia merupakan kota di Barat daya Maroko, di kaki Pegunungan Atlas,” kata pemilik restoran, Maria Rotinsulu El Mourabiti di Jakarta, Jumat (24/1).

Restoran Maroko yang berada di bilangan Wolter Monginsidi nomor 39 Jakarta ini menyuguhkan beragam masakan Maroko, antara lain Lamb Shank with Prune, Beef Tagine Raisin, Couscous by Fatimah El Baamri, Kofta Tagine Lamb or Beef atau bakso Maroko tanpa tepung alias murni daging.

Baca Juga: BPJPH Tegaskan Kewajiban Sertifikasi Halal untuk Perlindungan Konsumen

Maria memang senang masakan Maroko, bahkan ia belajar hingga dua tahun untuk bisa mendapatkan cita rasa khas masakan Maroko. Ilmu masak yang ia dapatkan dari Maroko, ia tularkan kepada sejumlah juru masak di Indonesia. Alhasil, lahirlah restoran yang menyuguhkan masakan bercita rasa autentik Maroko namun dekat dengan masyarakat Indonesia.

“Saya dan suami suka makanan Maroko, akhirnya kami membuat tempat ini, karena kami yakin penikmat menu authentic Maroko masih banyak di Jakarta ini. Menu Maroko selalu punya cerita setiap kita bersantap,” imbuh Maria.

Selain masakan, Maria juga menyajikan nuansa suasana Maroko yang sangat kental lewat dekorasi maupun ornamen. Sehingga, ketika berkunjung ke restoran ini serasa pelesir ke Maroko meski sebenarnya berada di Jakarta.

Bagi penjelajah rasa yang ada di Jakarta, jangan lewatkan untuk menjajal eksotika masakan Maroko ini. Soal harga, cukup terjangkau yaitu rata-rata Rp60.000 rupiah. “Makanan Maroko sekarang banyak diminati. Masakan ini memang mengandung unsur yang agak pedas, sehingga mungkin lebih mengena dan diterima lidah orang Indonesia,” ungkapnya.

Baca Juga: BPJPH Tekankan Kembali Wajib Halal Telah Berlaku

Maria menjelaskan, kuliner Maroko berbeda dengan masakan Arab atau Turki. “Maroko memiliki kuliner dengan rasa yang istimewa. “Maroko istimewa, karena negara itu bekas jajahan Perancis. Jadi kesan aristokrat dengan kuliner Maroko sangat kuat. Karena itulah saya menyajikan sensasi autentik,” ungkapnya.

Menurut Maria, sebagian besar masakannya mengandung gizi tinggi seperti saffron, minyak zaitun, minyak samin, daun ketumbar, bawang bombay yang semuanya disajikan secara fresh. “Minyak-minyak kami impor langsung dari Maroko sehingga memiliki rasa yang autentik,” jelasnya.

Kandungan dalam saffron mengandung nutrisi tinggi. Rempah ini berasal dari bunga crocus sativa yang memiliki kandungan Mangan (Mn). Khasiatnya membantu menjaga kesehatan tulang, menangkal radikal bebas, maupun membantu dalam sistem metabolisme.

Begitu juga minyak samin atau mentega yang banyak ditemui di setiap masakan timur tengah, begitu juga Maroko. Khasiatnya untuk pencernaan, anemia mencegah penyakit jantung dan masih banyak lagi khasiatnya.

Baca Juga: UMK Wajib Sertifikasi Halal 17 Oktober 2026: Bagaimana dengan Produk Luar Negeri?

Restoran Maroko ini juga menyajikan menu masakan Timur Tengah yang sudah taka sing lagi di Indonesia, yaitu menu Nasi Biryani dan Nasi Mandhi. “Jika tanggal 25 Januari diperingati Hari Gizi Nasional, maka tepat jika datang ke Marrakech yang masakanya menyajikan menu bergizi tinggi,” tuturnya.

Untuk memberikan nuansa hangat, Restoran Maroko ini juga menyajikan Lentil soup yang terbuat dari kacang-kacangan khas Maroko, begitu juga ada Loubia Baida terbuat dari kacang putih (haricot). “Kalau di kita kenal dengan kacang merah, maka di Maroko ada haricot atau kacang putih, gizinya juga tinggi,” ungkapnya.

Selain menu masakan, Marrakech Cuisine juga menyajikan minuman khas Maroko, seperti teh dan kopi Maroko. Seperti nous nous coffe atau kopi setengah-setengah merupakan cara penyajian setengah kopi dan setengah susu yang sangat digemari di Maroko.

Sementara Moroccan tea adalah teh mint khas Maroko yang bisa dinikmati dengan gula atau tawar. Untuk Moroccan mix juice adalah jus yang banyak ditemukan di Maroko dengan campuran buah-buahan.

Baca Juga: BPJPH, MUI, dan Komite Fatwa Sepakati Solusi Masalah Nama Produk Halal

“Sejauh ini respon teman-teman dan pengunjung yang datang ke Marrakech sangat positif dan mereka tertarik datang dan datang lagi, karena sensasinya autentik, Maroko banget,” kata Maria. (T/R4)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: BPJPH, MUI Tuntaskan Nama Produk Bersertifikat Halal

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Indonesia
Palestina
Khadijah