Tashkent, MINA, Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin didampingi Ibu Wury Ma’ruf Amin berkunjung ke Uzbekistan ke Uzbeikistan membawa misi peningkatan kerja sama bilateral.
“Ini adalah peningkatan kerjasama terutama di bidang ekonomi. Ada informasi terakhir Uzbekistan itu ingin membuka hubungan yang terkait dengan transportasi udara langsung dari Uzbekistan ke Jakarta. Dan juga berharap agar visa on arrival dari Jakarta bisa segera dibuka, itu harapannya,” kata Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi merangkap Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi, sesaat sebelum keberangkatan, demikian dikutp dari laman Wapres RI, Rabu (14/6).
Ketibaan Ma’ruf Amin disambut Wakil Perdana Menteri Republik Uzbekistan Jamshid Khodjayev, Menteri Investasi dan Perdagangan Luar Negeri Republik Uzbekistan, Duta Besar Republik Indonesia untuk Uzbekistan merangkap Republik Kyrgyzstan Sunaryo Kartadinata dan Atase Pertahanan Repulik Indonesia Teheran Kolonel Laut (T) Hariyanto.
Di Ibu Kota Uzbekistan ini, Ma’ruf Amin menghadiri sejumlah agenda. Selasa (13/6) bertemu para diaspora Indonesia, untuk berdialog membahas isu terkini mengenai kehidupan para diaspora dan peranan yang dapat dilakukan selama berada jauh dari kampung halaman.
Selain bertemu dengan para diaspora Indonesia di Uzbekistan, ia juga bertemu para pelaku usaha industri halal Uzbekistan.
Selanjutnya, Wapres dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Uzbekistan Abdulla Nigmatovich Aripov di Gedung Kabinet Menteri Uzbekistan, untuk membahas isu-isu strategis, khususnya mengenai peningkatan kerja sama antar kedua negara dan juga bidang investasi.
Rabu pagi (14/6), Ma’ruf Amin meninjau rekam jejak peradaban Islam di Islamic Civilization Center dan juga Hazrati Imam Complex yang ada pada satu wilayah yang sama, untuk menilik bangunan dengan arsitektur dan sejarah Islam yang kental.
Kemudian, melanjutkan agenda kunjungan kerjanya, masih dalam hari yang sama, Ma’ruf Amin beserta rombongan akan mengunjungi Museum Amir Timur, yang berisi kumpulan jejak historis Raja Amir Timur yang pada masa lampau diceritakan sebagai raja yang berjaya karena wilayah kekuasaannya sangat luas.
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar
“Ini adalah kunjungan punya latar belakang historis dan peradaban. Sebagaimana kita ketahui, Uzbekistan adalah negara yang punya sejarah panjang. Sejarah panjang dalam bidang intelektual yang berhubungan dengan ilmu-ilmu keagamaan keislaman dan sains,” jelas Masduki.
Selain berkunjung ke Kota Tashkent, selama di Uzbekistan Wapres juga diagendakan singgah di Kota Samarkand. Samarkand merupakan salah satu kota bersejarah di Uzbekistan karena dianggap sebagai persimpangan budaya dunia. (T/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah