Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masih Kencing Sambil Berdiri? Siksa Kubur Mengintai Anda

Arif Ramdan Editor : Widi Kusnadi - 21 detik yang lalu

21 detik yang lalu

1 Views

ilustrasi

Tahukah Anda bahwa salah satu penyebab siksa kubur dapat terkait dengan cara seseorang masih kencing sambil berdiri? Mengapa hal ini bisa terjadi? Seberapa pentingkah cara kita buang air seni dalam kehidupan sehari-hari, dan pelajaran apa yang bisa kita ambil dari hal ini?

Berikut ini artikel yang dipublikasikan di “Telaah Islam” dan juga dibahas secara mendalam di khalidabdullah.com. Membahas etika kencing bagi seorang Muslim, termasuk penjelasan mengenai hikmah di balik larangan Rasulullah SAW untuk buang air kecil sambil berdiri.

Kencing merupakan hal yang sangat biasa bagi umat manusia. Setiap individu melakukannya sebagai bagian dari proses pembuangan sisa metabolisme tubuh. Namun, dalam menjalankan aktivitas ini, kita diingatkan untuk melakukannya dengan cara yang benar dan sesuai dengan aturan yang ada.

Aisyah r.a meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW tidak pernah kencing sambil berdiri sejak Alquran diturunkan kepadanya. Beliau menegaskan bahwa siapa pun yang mengatakan Rasulullah SAW kencing sambil berdiri adalah salah. Secara medis, kencing berdiri dapat menyebabkan penyakit kencing batu dan menjadi salah satu penyebab lemah syahwat pada beberapa pria.

Baca Juga: [Hadits Arbain Ke-13] Mencintai Milik Orang Lain Seperti Mencintai Miliknya Sendiri

Secara medis, kencing sambil berdiri dianggap sebagai salah satu penyebab utama penyakit batu ginjal pada penderita, serta dapat menjadi faktor penyebab gangguan syahwat pada sebagian pria.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah RA, beliau mengatakan, “Siapa yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW buang air kecil sambil berdiri, tidak boleh diterima. Beliau tidak pernah kencing sambil berdiri.” Aisyah RA juga menambahkan bahwa Rasulullah SAW tidak pernah melakukan hal tersebut sejak turunnya Al-Qur’an.

Secara medis kencing sambil berdiri adalah penyebab utama penyakit kencing batu pada semua penderita penyakit tersebut dan merupakan salah satu penyebab penyakit lemah syahwat bagi sebagian pria.

Secara agama, kebanyakan orang yang biasanya kencing sambil berdiri kemudian mereka akan mendirikan shalat, ketika akan ruku atau sujud maka terasa ada sesuatu yang keluar dari kemaluannya, itulah sisa air kencing yang tidak habis terpencar ketika kencing sambil berdiri.

Baca Juga: Memilih Pemimpin dalam Islam

Apabila hal ini terjadi maka shalat yang dikerjakannya tidak sah karena air kencing adalah najis dan salah satu syarat sahnya shalat adalah suci dari hadats kecil maupun hadats besar.

Umumnya kita memandang ringan terhadap cara dan tempat buang air, mungkin karena pertimbangan waktu atau situasi dan kondisi yang mengharuskan (terpaksa) untuk kencing berdiri tanpa menyangka keburukannya dari sisi sunnah dan kesehatan.

Orang dulu mempunyai budaya melarang anak kencing berdiri sehingga kita sering mendengar pepatah “Guru kencing berdiri, murid kencing berlari”, karena memang terdapat efek negatif dari kencing berdiri.

Kebiasaan orang kencing sambil berdiri akan mudah lemah batin, karena sisa-sisa air dalam pundit-pundi yang tidak habis terpancar menjadikan kelenjar otot-otot dan urat halus sekitar zakar menjadi lembek dan kendur.

Baca Juga: Saat Dua Syaikh Palestina Ziarah ke Makam Imaam Muhyiddin Hamidy

Berbeda dengan buang air jongkok, dalam keadaan bertinggung tulang paha di kiri dan kanan merenggangkan himpitan buah zakar. Ini m emudahkan air kencing mengalir habis dan memudahkan untuk menekan pangkal buah zakar sambil berdehem-dehem. Dengan cara ini, air kencing akan keluar hingga habis, malahan dengan cara ini kekuatan sekitar otot zakar terpelihara.

Ketika kencing sambil berdiri ada rasa tidak puas, karena masih ada sisa air dalam kantong dan telur zakar di bawah batang zakar. Ia berkemungkinan besar menyebabkan kencing batu. Kenyataan membuktikan bahwa batu karang yang berada dalam ginjal atau kantong seni dan telur zakar adalah disebabkan oleh sisa-sisa air kencing yang tak habis terpencar. Endapan demi endapan akhirnya mengkristal/mengeras seperti batu karang.

Jika anda biasa meneliti sisa air kencing yang tak dibersihkan dalam kamar mandi, anda bayangkan betapa keras kerak-keraknya. Bagaimana jika itu ada di kantong kemaluan Anda? Hal ini juga merupakan salah satu yang menyebabkan penyakit lemah syahwat pada pria selain dari penyebab kencing batu.

Sesungguhnya banyak siksa kubur dikarenakan kencing maka bersihkanlah dirimu dari (percikan dan bekas) kencing. (HR. Al Bazzaar dan Ath-Thahawi)

Baca Juga: [Hadist Arbain ke-12] Tinggalkan yang Tidak Bermanfaat

Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata: Rasulullah saw. pernah melewati dua buah kuburan, lalu beliau bersabda: Ingat, sesungguhnya dua mayit ini sedang disiksa, namun bukan karena dosa besar.

Yang satu disiksa karena ia dahulu suka mengadu domba, sedang yang lainnya disiksa karena tidak membersihkan dirinya dari air kencingnya. Kemudian beliau meminta pelepah daun kurma dan dipotongnya menjadi dua. Setelah itu beliau menancapkan salah satunya pada sebuah kuburan dan yang satunya lagi pada kuburan yang lain seraya bersabda: Semoga pelepah itu dapat meringankan siksanya, selama belum kering. (Shahih Muslim No.439)

Inilah hikmah di balik larangan Rasulullah SAW untuk kecil sambil berdiri. Bagi seorang Muslim yang menjalankan shalat, kadang-kadang setelah keluar dari WC dan akan melaksanakan shalat, saat ruku’ kita bisa merasakan ada sesuatu yang keluar dari kemaluan. Itu biasanya merupakan sisa air kencing yang belum sepenuhnya keluar karena kencing sambil berdiri yang tidak tuntas.

Hal ini dapat membuat shalat menjadi tidak sah, karena salah satu syarat sahnya shalat adalah kondisi bersih dan suci dari najis, baik hadats kecil maupun hadats besar, dan air kencing termasuk najis.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-11] Ragu-ragu Mundur!

Oleh karena itu, Nabi SAW sering mengingatkan dalam sabdanya: “Hati-hatilah dalam masalah kencing, karena kebanyakan siksa kubur disebabkan oleh kelalaian dalam hal kencing.”

Apakah Anda masih ingin kencing sambil berdiri? []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Muasal Slogan ”Al-Aqsa Haqquna”

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Tausiyah
Indonesia