Oleh: dr. Suwardi Sukri, Dokter Integratif Medicine
Ada satu hadis Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang menarik dan ingin saya kupas. Lima belas abad yang lampau, beliau telah mewanti-wanti ummat manusia bahwa peliharalah lambung jika kalian igin sehat. Beliau bersabda: “Lambung adalah kolamnya tubuh. Kesana-lah cairan mengalir. Apabila lambung sehat, cairan akan keluar dengan membawa kesehatan dan apabila lambung sakit, maka cairan itu akan keluar dengan membawa penyakit.” (H.R. Muslim)
Kapasitas Lambung 0,8-1,5 liter adalah organ cerna dengan penyerapan buruk, hampir tidak ada yang diserap di lambung. Sebab itu lambung harus bekerja ekstra dalam mencerna makanan agar makanan tersebut menjadi nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh.
Tentu saja berat, coba anda lihat bagaimana kuli bangunan membuat adonan campuran bahan bangunan? Diaduk, dibanting, dan diputar. Begitulah kerja lambung secara mekanis, ditambah lagi secara kimiawi enzim dan HCl yang sangat korosif.
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
Ini poinnya, lambung sakit akibat manusia makan berlebih-lebihan. Ketika makan dengan pola ini, makanan tidak dicerna dengan sempurna, sehingga bukan nutrisi (dalam bentuk cairan hasil metabolisme lambung) yang dihasilkan melainkan toksin. Mengapa demikian? Tatkala sel lambung bekerja, mereka butuh energi.
Pada setiap sel, ada DNA mitokondria sebagai produsen energi, yang mereplikasi dirinya saat membuat energi. Semakin butuh energi dalam jumlah besar maka pembelahan DNA ini kian cepat. Jika hal ini berlangsung dalam waktu tertentu, maka akibatnya mitokondria melemah dan kaku. Dampaknya, energi tidak cukup dan kerja lambung pun tidak optimal. Makanan tidak tercerna sempurna. Sementara di dalam lambung terdapat bakteri komensal, yang bersifat oportunistik.
Dalam kondisi pH asam, bakteri ini bersifat negatif, yang memetabolisme makanan menjadi toksin seperti asetal dehit, aloksan, dan asam laktat. Contoh gula difermentasi menjadi asetaldehit yang akan diserap di usus, masuk sirkulasi darah menuju ke hati, di hati diubah menjadi alkohol. Dari hati diedarkan ke seluruh tubuh, diantaranya masuk ke otak. Memberi gejala keracunan alkohol, puyeng, badmood, emosi tidak stabil, dan sebagainya.
Sementara hati terbebani dan mengganggu fungsi hati sebagai organ detoks. Peran hati terganggu, enzim hati yang mengatur produksi kolesterol pun eror, terjadi produksi kolesterol berlebih alias hiperkolesterolemia. Disinilah awal dari petaka, hipertensi, sakit jatung, dan stroke.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
Toksin aloksan, merusak fungsi pankreas, dampaknya produski insulin terganggu, timbul diabet, selanjutnya diabet berdampak pada metabolisme lemak dan protein, unjungnya menggangu fungsi ginjal. Ginjal eror, jantung pun eror dan toksin ureum masuk ke otak terjadi toksik sel otak.
Lain lagi dengan asam laktat yang membuat PH tubuh meningkat. PH asam tidak baik buat tubuh, oleh sebab itu tubuh berusaha menetralkannya dengan mengikatnya dengan mukus (lendir). Produk mukus berlebih dan menumpuk di usus, menyebabkan tumbuh bakteri anaerob yang bersifat toksik penyebab iritable bowel sidrom yang berujung divertikulitiis dan kanker.
Normalnya, mitokondria produksi ATP (adenosin tripirofosfat ) sebagai energi. Karena mitokondria kaku dan lemah, maka bukan ATP saja yang dihasilkan, tetapi juga pirofosfat yang bersifat toksin. Oleh tubuh pirofospat diikat dengan kalsium membentuk garam.
Kalsium diambil dari cadangan kalsium tulang, di sini mudah terjadi osteoporosis. Garam kalsium yang terbentuk masuk sirkulasi darah dan mengisi setiap rongga yang ada di dalam tubuh. Karena rongga sendi yang paling banyak, maka rongga inilah yang banyak diendapi oleh garam.
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
Dalam waktu tertentu garam akan menimbulkan iflamasi sebagai reaksi tubuh untuk membersihkannya, Karena berlangsung lama terjadi inflamasi kronis yang akan mengubah struktur tulang sendi menjadi kapur dan penyakit ini lebih dikenal dengan perkapuran tulang sendi.
Kondisi pH asam dan toksin akan menstimulasi sistem kekebalan tubuh secara stimultan dan akibatnya timbul reaksi hipersensitivitas sebagai penyakit elergi dan lebih parah mudah terjadi reaksi otoimun. Perlemahan sistim imun juga akan mudah menimbulkan penyakit kanker. Masih banyak lagi penyakit yang dapat ditimbulkan akibat lambung sakit yang disebabkan oleh makan berlebih-lebihan.Terbukti kan sabda Kanjeng Nabi.
Oleh sebab itu, pesan Baginda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam seharusnya diamalkan oleh siapa saja terkhusus ummat Islam. Wallahu’alam bishshawab.
(A/R01/P1)
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat
Mi’raj News Agency (MINA)