Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masjid Hasan Bek: Mahakarya Ottoman di Jantung Tel Aviv

Rudi Hendrik - Rabu, 20 Oktober 2021 - 17:42 WIB

Rabu, 20 Oktober 2021 - 17:42 WIB

10 Views

Masjid Hasan Bek di Tel Aviv. (Foto: dok. AA)

Tel Aviv, MINA – Meski diserang berkali-kali sejak berdirinya Israel, Masjid Hasan Bek, yang dibangun pada era Ottoman di kota Jaffa, Palestina, telah bertahan dari ujian waktu dengan keindahan arsitekturnya.

Terletak di lingkungan Neve Tzedek di Tel Aviv, ibu kota Israel, masjid ini diperintahkan untuk dibangun oleh Gubernur Jaffa Kekaisaran Ottoman Hasan al-Basri Aljabi di lingkungan Manshiyya pada tahun 1914.

Di saat lingkungan Manshiyya di Palestina Utsmaniyah dihancurkan sepenuhnya oleh geng-geng Zionis yang merupakan bagian dari elemen-elemen pendiri Israel, Masjid Hasan Bek diselamatkan dari pembongkaran karena takut akan potensi tanggapan keras dari masyarakat internasional.

Didirikan pada tahun 1948 di sebagian besar tanah Palestina yang bersejarah, “negara” Israel secara administratif menghubungkan kota Jaffa dengan kotamadya ibu kota Tel Aviv.

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

Di bawah manajemen administrasi lokal Tel Aviv, pintu Masjid Hasan Bek ditutup untuk umat Islam.

Orang-orang Palestina masih ingat, selama bertahun-tahun masjid digunakan sebagai lumbung dan tempat perlindungan hewan, bahkan sering menjadi tempat para pecandu narkoba.

Setelah terputus dari lingkungan Muslimnya dengan hostel dan tempat hiburan yang dibangun kemudian di sekitar masjid, masjid itu dibuka kembali untuk beribadah pada akhir 1970-an oleh komunitas Muslim Jaffa.

Berbicara kepada Anadolu Agency, Imam Masjid Hasan Bek, Sheikh Ahmad Abu Ajwa, mengatakan, Israel sedang berusaha untuk menghancurkan identitas Arab-Islam dari tanah Palestina yang bersejarah.

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

“Tidak ada yang tersisa dari lingkungan Manshiyya kecuali masjid ini, yang telah menyaksikan sejarah,” katanya.

Ia menambahkan, semua ini terjadi setelah Nakba (bencana), mengacu pada pembentukan negara Israel pada tahun 1948, ketika ratusan ribu orang Palestina mengungsi atau meninggalkan rumah mereka.

Masjid Hasan Bek di lingkungan Manshiyya, di mana orang-orang Palestina menjadi sasaran migrasi paksa, ditinggalkan oleh geng-geng Yahudi … untuk serangan berulang,” kata Abu Ajwa.

Dia mencatat bahwa masjid memiliki kapasitas shalat untuk sekitar 3.000 orang.

Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon

Masjid Hasan Bek secara harfiah adalah mahakarya Ottoman. Siapa pun yang melihat struktur masjid, dari pintu masuk hingga mimbar dan mihrabnya, akan melihat bahwa itu adalah karya raksasa Ottoman.

“Namun, semua warga Palestina, terutama penduduk Yerusalem yang diduduki, dan saudara-saudara kita di Turki telah memberikan dukungan penuh kepada masjid ini,” tambahnya.

Asosiasi Mirasimiz (Pusaka Kita) Turki yang bekerja untuk pelestarian warisan Ottoman di Yerusalem dan wilayah sekitarnya, dalam kemitraan dengan Yayasan Al-Aqsa yang didirikan oleh warga Palestina Israel, telah memulihkan fasad timur dan timur laut masjid serta merekonstruksi dinding tenggara masjid sesuai dengan arsitektur Ottoman pada tahun 2009. (T/RI-1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB

Rekomendasi untuk Anda

Timur Tengah
Timur Tengah
Eropa
Eropa
Feature