Berlin, MINA – Sebagian besar masjid di Jerman akan dibuka kembali untuk para jamaah mulai akhir pekan depan nanti pada 9 Mei menyusul keputusan pemerintah mengurangi pembatasan terkait COVID-19 di negara itu.
Dewan Koordinasi Muslim Jerman (KRM) telah mengumumkan pada Jumat (1/5), sebagian besar masjid akan dibuka kembali pada 9 Mei, tetapi sholat akan diadakan dengan jamaah yang lebih sedikit dan dalam kondisi tertentu, Anadolu Agency melaporkan.
Umat Muslim akan dapat melakukan sholat wajib di sebagian besar masjid, tetapi sholat Jum’at dan shalat tarawih yang dilakukan selama bulan suci Ramadhan masih tetap ditiadakan.
Para jamaah akan diminta untuk menjaga jarak sosial, memakai masker dan membawa sajadah sendiri guna meminimalkan risiko tertular.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Sebelumnya Pemerintah Jerman pada Kamis (30/4) memutuskan untuk mencabut sejumlah tindakan penguncian akibat corona virus, dan mengizinkan ibadah di masjid, gereja, dan sinagog dengan syarat mematuhi persyaratan kebersihan dan jarak sosial.
Negara Jerman memiliki jumlah kasus COVID-19 terbanyak keenam di dunia, tetapi telah berhasil memperlambat penyebaran virus dalam beberapa pekan terakhir, berkat langkah-langkah penguncian ketat yang diberlakukan pada bulan Maret.
Infeksi COVID-19 harian baru telah melambat dan tetap di bawah 2.000 kasus selama enam hari berturut-turut.
Sejak 12 April, Jerman memiliki lebih banyak orang yang sembuh daripada penambahan kasus baru.
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas
Robert Koch Institute melaporkan 126.900 pemulihan pekan lalu dibandingkan dengan 33.858 infeksi COVID-19 saat ini.
Jumlah kematian akibat COVID-19 di Jerman mencapai 6.481 menurut lembaga itu, yang menggunakan data resmi yang diajukan oleh negara-negara bagian. (T/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hotel Italia Larang Warga Israel Menginap Imbas Genosida di Gaza