Athena, 13 Muharram 1435/17 November 2013 (MINA) – Setelah tiga belas tahun terancam pembangunan Masjid di Atena, perusahaan Yunani memenangkan komitmen melanjutkan rencana pembangunan masjid.
Menurut Kementrian Infrastruktur, pembangunan masjid itu akan mencapai biaya sekitar 1.270.000 dolar. Proyek ini harus selesai dalam waktu enam bulan dari kontrak yang ditandatangani.
Muslim Yunani telah lama menyerukan untuk membangun sebuah masjid besar untuk memenuhi kebutuhan mionoritas Muslim yang berkembang di daerah itu. Menurut laporan Onislam dikutip Mi’raj News Agency (MINA).
Meskipun pembangunan tersebut menuai kecaman dari gereja ortodoks, namun Yunani akan tetap akan membangun sebuah masjid di Athena.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Pada Juni lalu, pembangunan masjid Athena memicu ketegangan dan menimbulkan perpecahan sehingga pembangunan tempat ibadah Muslim menjadi terancam.
“Pembangunan masjid ini sangat penting bagi kami,” kata Shabaz Ahamed, seorang Muslim dari Pakistan.
Pemerintah Yunani mengungkapkan akan membangun masjid di lahan bekas pangkalan angkatan laut di Votanikos dan juga sebuah lingkungan industri.
Rencana pembangunan tersebut menimbulkan kemarahan dari kelompok sayap kanan yang menyatakan bersumpah akan membatalkan bangunan masjid tersebut.
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Kelompok sayap kanan Yunani mengatakan, akan berjuang sampai akhir yang pahit untuk membatalkan rencana pembangunan itu.
Athena adalah sebuah wilayah bagian Eropa yang muslimnya hidup tanpa sebuah masjid, perencanaan pembangunan mulai dilakukan pada tahun 1880. Namun, hal itu jatuh ketika adanya perayaan Olimpiade 2004.
Dalam sebuah laporan menyatakan bahwa Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan menawarkan untuk mendanai pembangunan masjid, namun memicu kemarahan masyarakat Yunani. (T/P013/R2)
Baca Juga: Polandia Komitmen Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratusan Ribu Warga Spanyol Protes Penanganan Banjir oleh Pemerintah