Al-Muhajirun, Lampung Selatan, MINA – Jamaah Masjid An-Nubuwwah Al-Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan menggelar shalat Gerhana Bulan, Rabu (26/5) Ba’da Shalat Maghrib.
Shalat dan Khutbah dipimpin oleh Ustaz Adzro’i Abdul Syukur, Staff pengajar di Ponpes Al-Fatah Balikpapan yang juga merupakan Assabiqunal Awwalun Jama’ah Muslimin (Hizbullah).
Sholat gerhana bulan yang diselenggarakan di Masjid terbesar di Lampung tersebut diikuti seluruh masyarakat Dusun Al-Muhajirun. Berlangsung dengan khusyu dimulai sejak Ba’da Shalat Maghrib hingga menjelang waktu Isya.
Dalam Khutbahnya, Adzro’i menjelaskan, Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam ketika melihat gerhana, baik itu gerhana Matahari atau gerhana Bulan, beliau melaksanakan Shalat hingga gerhana itu selesai dan memperbanyak berdoa serta berdzikir.
“Gerhana ini bukanlah tanda kematian sebagaimana tanggapan para sahabat Rasulullah dulu, melainkan oleh Rasulullah ditegaskan bahwa peristiwa gerhana ini adalah suatu mukjizat Allah Subhanahu Wata’ala yang kemudiaan di saat itu diperintahkan untuk melaksanakan sholat dua Rakaat dengan setiap rakaatnya dilakukan dua ruku’ dan dua sujud,” jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Subdit Hisab Rukyat dan Syariah Ismail Fahmi mengatakan, berdasarkan data astronomi, 34 provinsi di seluruh Indonesia bisa melihat Gerhana Bulan Total (GBT) pada waktu tertentu sesuai wilayah masing-masing.
“Masyarakat bisa melakukan salat sunnah gerhana atau khusuf sesuai tuntunan syariah dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, sesuai dengan imbauan dari Kementerian Agama,” ujar Ismail di Jakarta, demikian mengutip Website Bimas Islam, Selasa (25/5).
Maka, Lampung dimulai pada pukul 18:09 WIB, puncak gerhana terjadi pada pukul 18:18 WIB, dan gerhana akan berakhir pada pukul 20:51 WIB. (L/R12/R1)
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah