Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khuthbah Shalat Gerhana Matahari di Masjid An-Nubuwwah: Sadarkan Manusia Akan Kebesaran Allah

Habib Hizbullah - Kamis, 20 April 2023 - 12:50 WIB

Kamis, 20 April 2023 - 12:50 WIB

4 Views

Al-Muhajirun, Lampung Selatan, MINA – Usai melaksanakan Shalat Gerhana Matahari, Khatib Gerhana di Masjid An-Nubuwwah, Ustaz M Amin Nuroni mengingatkan, bahwa peristiwa Gerhana Matahari merupakan bukti akan kebesaran Allah Subhanahu Wata’ala.

“Peristiwa ini mestinya dijadikan sebagai momentum untuk kita lebih takut kepada Allah, dan memperbanyak ibadah, sehingga kita semakin dekat dengan Allah,” ujarnya di depan ratusan Jamaah Shalat Gerhana di Masjid An-Nubuwwah, Kompleks Ponpes Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah Al-Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Kamis (20/4).

Ia juga mengingatkan untuk senantiasa memperbanyak sujud kepada Allah, sadar akan segala capaian yang diraih merupakan ketetapan dari Allah.

“Maka heran jika manusia dengan segala kelebihannya tidak mengakui kebesaran Allah. Bersyukurlah orang yang beriman, karena dengan iman orang dapat petunjuk dari Allah untuk apa dia hidup, kemana akan berlabuh, dan bekal apa yang mesti dikerjakannya di dunia untuk akhirat,” jelasnya.

Baca Juga: AWG Gelar Webinar Menulis tentang Baitul Maqdis

Ustaz Amin Nuroni yang juga merupakan Pembina Ponpes Al-Fatah Lampung tersebut juga menjelaskan beberapa ibadah yang dapat dilakukan saat terjadi Gerhana sebagaimana petunjuk yang diberikan Rasulullah Shallallahu’Alaihi Wassalam dalam haditsnya.

Jika kalian menyaksikan peristiwa Gerhana, tuturnya, maka hendaklah kalian berdoa kepada Allah, karena doa merupakan perintah. Doa adalah bukti bahwa seorang hamba menyadari dirinya lemah di hadapan Allah Subhanahu Wata’ala.

“Doa sejatinya adalah pengetahuan seorang hamba, dirinya manusia yang lemah, tulangnya lemah, kecerdasannya lemah, semua yang dimiliki di atas kelemahan dirinya, ketika berdoa, dia paham siapa dirinya, tahu siapa yang menciptakannya, karena benda langit yang besar pun berdoa kepada Allah,’ katanya.

Selanjutnya adalah ucapkan kalimat takbir, agungkan Allah, tundukkan diri di hadapan Allah sang Maha Besar dan menyadari diri adalah makhluk yang kecil dan lemah.

Baca Juga: 30 WNI dari Suriah Kembali Dievakuasi ke Indonesia   

“Tegakkanlah shalat, setelah takbir, maka tegakkan shalat, sambungkan hubungan intensif kepada Allah. Kita bertakbir kepada Allah supaya dekat kita dengan Allah. Rangkaian ibadah shalat sejatinya adalah menuntun kita untuk selalu dekat dengan Allah,” ujarnya.

Kemudian, bersedekahlah untuk kemudian lebih dekat dengan Allah, dan hendaknya kita tidak bermaksiat kepada Allah, karena seringkali maksiat mengundang bencana di dunia. Jauhi kemaksiatan kepada Allah,” tegasnya.

“Rasul bersabda, seandainya kalian tahu apa yang sayang pahami akan peristiwa Gerhana, sungguh kalian akan sedikit tertawa, dan banyak menangis. Semoga ini dapat menjadikan kita hamba yang semakin dekat dengan Allah, dan dimanapun kita berada kita takut kepada Allah,” tutupnya.

Gerhana matahari hibrida yang bertepatan dengan 29 Ramadhan 1444 Hijriah berlangsung Kamis siang (20/4). Di Bandar Lampung diperkirakan terjadi dengan durasi kurang lebih 2 Jam 30 Menit, yaitu sekitar pukul 09.01 sampai 12.01 WIB.

Baca Juga: Banjir di Makasar Rendam Rumah Dinas Gubernur dan Kapolda

Gerhana ini bisa disaksikan di beberapa wilayah Indonesia timur, seperti Pulau Kisar, Pulau Maopora, Pulau Damar, Pulau Watubela, Kampung Antalisa (Fakfak), Randepandai, Roswar, Pulau Num, Wooi, Serui, dan Biak Kota.

Sementara, beberapa kota di bagian barat Indonesia hanya dapat menyaksikan gerhana matahari sebagian. Gerhana inilah yang bisa disaksikan hampir di seluruh kota besar di Indonesia kecuali Banda Aceh. (L/R12/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Angkatan Kedua, Sebanyak 30 WNI dari Suriah Kembali ke Tanah Air

Rekomendasi untuk Anda