Aceh, 22 Ramadhan 1436/11 Juli 2015 (MINA) – Sebuah Masjid khusus untuk pengungsi Rohingya dibangun di Aceh oleh lembaga kemanusiaan Indonesia dalam kurun waktu dua pekan.
Masjid Arakan, berlokasi di tengah lahan Integrated Community Shelter (ICS) Blang Adoe, Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara, dan dibangun Aksi Cepat Tanggap (ACT) sejak 30 Juni lalu.
“Kendati tidak besar, masjid terasa menebar aura kebahagiaan dan harapan bagi siapapun yang memandang apalagi memanfaatkannya untuk beribadah shalat,” kata ACT dalam sebuah pernyataan kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Masjid Arakan oleh arsiteknya didisain sedemikian rupa, agar menjadi tempat ibadah yang nyaman dan mendorong para penggunanya, khususnya para pengugsi Rohingya, beribadah secara khusyuk, kata pernyataan.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
“Disain bangunan menjadikan masjid terasa luas, dengan hembusan angin yang menyejukkan,” tutur Laila Khalidah, relawan lokal ACT yang juga Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Aceh Utara.
Menurut Muhammad Noor Salikhin, arsitek pembangunan komplek ICS, pembangunan Masjid Arakan sengaja di desain terbuka.
“Konsep pembangunan masjid kami buat terbuka, karena menurut kami nantinya masjid ini multifungsi selain tempat ibadah juga digunakan untuk sarana berkumpul penghuni shelter, bisa juga digunakan sebagai tempat musyawarah,” jelasnya.
Soal nama, Sri Edi Kuncoro, Tim Leader Pembangunan ICS, mengungkapkan diberi Masjid Arakan, karena ingin memberi motivasi para pengungsi Rohingya, agar timbul semangat para pengungsi untuk kembali berusaha sungguh-sungguh mendapatkan haknya hidup di Tanah Air warisan nenek moyang mereka, yakni Arakan, yang sekarang menjadi salah satu negara bagian Rakhinee, Myanmar.(L/R04/P4)
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)