Makkah, MINA – Masjidil Haram akan menerima kloter pertama jamaah ibadah umrah, setelah dikeluarkan persetujuan untuk kembali ke kehidupan normal secara bertahap, dengan penerapan langkah-langkah pencegahan guna mencegah penyebaran virus Covid-19.
Hal tersebut menyusul peluncuran Aplikasi “Eaatamarna” oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi bagi mereka yang ingin melakukan umrah, demikian Kantor Berita Nasional SPA yang dikutip MINA, Ahad (4/10).
Beberapa tempat disiapkan yaitu (Ajyad, Al-Shisha, Al-Gaza, dan Al-Zahir) untuk menampung para peziarah, kemudian diangkut ke Masjidil Haram dengan bus, disertai fasilitas dengan protokol kesehatan.
Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci menyelesaikan persiapannya untuk menerima jamaah Umrah, menerapkan tindakan pencegahan tertinggi, bekerja sama dengan otoritas yang berwenang, merekrut tidak kurang dari 1.000 karyawan untuk melayani pelaksanaan ibadah Umrah di Masjidil Haram.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Kepresidenan juga membersihkan Masjidil Haram 10 kali sehari sebelum dan sesudah kedatangan rombongan jamaah Umroh, membersihkan toilet 6 kali sehari, mensterilkan karpet Masjidil Haram, tempat air Zamzam, dan semua kendaraan.
Presidensi Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi telah memasang kamera termal, untuk menjaga Dua Masjid Suci bebas COVID-19.
Kerajaan Arab Saudi telah menerbitkan izin untuk 108.041 jamaah umrah pada peluncuran aplikasi Eatmarna pada 27 September hingga 1 Oktober, menurut Kementerian Haji dan Umrah Saudi.
Saudi memberikan izin 42.873 penduduk Saudi dan 65.168 ekspatriat.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Sebanyak 16.000 jamaah mendaftar umrah pada aplikasi dalam satu jam pertama peluncurannya. Jumlah keseluruhan pendaftar mencapai 309.686 orang Saudi dan ekspatriat.
Layanan Sepuluh Bahasa
Seloaijn itu, Menteri Urusan Islam, Panggilan dan Bimbingan Arab Saudi Abdullatif bin Abdulaziz Al Al-Sheikh yang juga Ketua Komite Tertinggi Kementerian Pekerjaan Haji dan Umrah, Sabtu (3/10), diarahkan untuk mengoperasikan otomatisasi layanan respon melalui telepon bebas pulsa 8002451000 dalam menjawab fatwa (pertanyaan) tentang Umrah 24 jam sehari dalam delapan bahasa.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kesadaran Islam Bidang Haji dan Umrah, Sheikh Mohsen Al-Harthi, menjelaskan bahwa Kementerian telah menyelesaikan semua persiapan untuk meluncurkan bilik layanan tanggap otomatis. Delapan bahasa tersebut adalah; Arab, Inggris, Prancis, Turki, Hindi, Urdu, Hausa, Indonesia, Bengali, dan Amharik.(R/R1/P1)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj News Agency (MINA)