Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Massa Buddha Serang Muslim Rohingya di Sittwe, Satu Tewas

Rudi Hendrik - Kamis, 6 Juli 2017 - 12:28 WIB

Kamis, 6 Juli 2017 - 12:28 WIB

259 Views

Jenazah Maung Nu (55) dibawa oleh pihak berwenang setelah tewas diserang massa Buddha di kota Sittwe, ibu kota Rakhine State, Myanmar, Selasa, 4 Juli 2017. (Foto: RFA)

Jenazah Maung Nu (55) dibawa oleh pihak berwenang setelah tewas diserang massa Buddha di kota Sittwe, ibu kota Rakhine State, Myanmar, Selasa, 4 Juli 2017. (Foto: RFA)

 

Sittwe, 12 Syawwal 1438/6 Juli 2017 (MINA) – Massa Buddha tiba-tiba menyerang warga minoritas Muslim Rohingya di Sittwe, membunuh satu orang dan melukai enam Muslim lainnya pada hari Selasa.

Kepolisian Rakhine State, Myanmar barat pada hari Rabu (5/7/2017) kini memperketat keamanan di ibu kota negara bagian tersebut.

Menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan kantor Penasihat Negara Aung San Suu Kyi, sekelompok umat Buddha etnis Rakhine melemparkan batu bata kepada orang-orang Rohingya dan menyerang sebuah kendaraan yang mereka gunakan bepergian di lingkungan Ywar Gyi Mrauk. Lingkungan itu dihuni mayoritas warga Buddha.

Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang

Korban tewas adalah Maung Nu yang berusia 55 tahun. Kepala Polisi Sittwe Letnan Kolonel Win Naung mengatakan, kekerasan itu mendorong polisi meningkatkan patroli di daerah tersebut.

“Semuanya di Sittwe terkendali dengan baik,” katanya. Demikian RFA memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Polisi sedang menyelidiki kejadian tersebut, tapi belum ada penangkapan yang dilakukan.

Dua orang yang luka parah dirawat di Rumah Sakit Umum Sittwe, sementara empat lainnya telah dikirim kembali ke kamp pengungsi internal Dapaing (IDP).

Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant

Menurut laporan media pemerintah, mereka yang diserang adalah 10 warga Rohingya yang telah menerima izin meninggalkan kamp di pinggiran kota untuk memberikan pernyataan pada kasus pidana di pengadilan Sittwe.

Saat istirahat dalam persidangan, tujuh orang Rohingya meminta polisi untuk mengantar mereka ke dermaga terdekat, tempat mereka mendiskusikan pembelian sebuah kapal dari pengusaha lokal.

Satu pertengkaran terjadi di dermaga kapal yang menarik perhatian penduduk setempat lalu menyerang orang-orang tersebut. Polisi yang tidak bersenjata, tidak dapat menghentikan massa. (T/RI-1/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Rusia Serang Ukraina Pakai Rudal Korea Utara

Rekomendasi untuk Anda