Klaten MINA – Masyarakat di Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah kembali menggelar tradisi Ya Qowiyu, setelah beberapa tahun absen karena pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia dan dunia internasional.
Tradisi upacara Yaa Qowiyyu digelar setiap bulan Safar (bulan kalender Islam) sebagai peringatan hari wafatnya Kiai Ageng Gribig. Demikian keterangan resmi pemerintah daerah Kabupaten Klaten, Sabtu (17/9).
Keunikan tradisi Ya Qowiyu terletak pada penyebaran “apem” pada upacara puncak. Apem adalah makanan khas orang Jawa yang terbuat dari beras, tepung dengan potongan kelapa di tengahnya.
Untuk gelaran tahun 2022 ini, panitia menyiapkan sekitar empat ton apem yang kemudian disebar kepada masyarakat yang datang ke lokasi.
Baca Juga: Prakiraann Cuaca Jakarta Hari Ini: Waspada Hujan Petir
Upacara tersebut dihadiri oleh gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Koordinasi (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto, dan Bupati Klaten, Sri Mulyani.
Ganjar Pranowo mengatakan, suasana meriah dalam gelaran tradisi Sebar Apem Yaa Qowiyyu di Kompleks Makam Kiai Ageng Gribig, Jatinom, Klaten, akhirnya kembali bisa digelar setelah hampir tiga tahun tertunda.
Acara Yaa Qawiyyu merupakan simbol persatuan umat. Acara diisi doa-doa agar masyarakat diberi keberkahan dan kekuatan agar kita semua bisa bangkit kembali pasca pandemi.
“Antusiasme masyarakat luar biasa hari ini. Saya merasakan seperti tiga atau empat tahun yang lalu ya. Suasananya sudah kembali meriah. Masyarakatnya berkumpul dan berbahagia,” ungkap Ganjar.
Baca Juga: Influencer Indonesia Luncurkan Petisi Desak Aksi Diplomatik Hentikan Genosida di Gaza
Tradisi Ya Qowiyu sudah ada sejak zaman kerajaan Mataram, pada masa pemerintahan Sultan Agung Hanyokrokusumo.(R/P2/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kementerian Kehutanan Segel 10 Perusahaan Terkait Karhutla