Masyarakat Kota Bogor Gelar Aksi Bela Palestina

Bogor, MINA – Masyarakat Kota Bogor menggelar Aksi Bela Palestina dan Tabligh Akbar Ahad (29/10), yang bertepatan hari Sumpah Pemuda. Aksi tersebut diinisiasi oleh Majelis Ukhuwah Bogor Raya.

Guru Besar IPB University dan Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor Prof Dr Didin Hafidhuddin mengatakan, kegiatan ini terbagi dua lokasi tabligh akbar digelar di Masjid Alumni IPB Bogor dari mulai subuh hari hingga pukul 8.30 pagi, setelah itu Aksi Damai Palestina di halaman Tugu Kujang Bogor.

“Pelaksanaan tabligh akbar dimulai dari shalat subuh berjamaah, pembacaan qunut nazilah, zikir pagi, hataman Al-Qur’an, shalat ghaib, penggalangan dana, treatikal dan tausiyah,” kata Prof Didin.

Salat Subuh berjamaah dan pembacaan qunut nazilah diimami oleh Ustaz Asep Abu Zaid Al Hafidz, sementara shalat ghaib dipimpin Prof Dr KH Didin Hafidhuddin.

Baca Juga: Prediksi Cuaca Jakarta Senin Sore Akan Turun Hujan Ringan

Kiai Didin mengajak umat Islam untuk terus mendoakan rakyat Palestina saat ini berjuang meraih kemerdekaan dan menjaga Masjid Al-Aqsa.

“Mari kita terus mendoakan perjuangan rakyat Palestina. Usai shalat ghaib, jamaah yang didominasi ibu-ibu pengajian dari berbagai majelis taklim membacakan Al-Qur’an satu juz,” ujarnya.

Rangkaian Tabligh Akbar Aksi Bela Palestina ini penampilan treatikal tim Bina Nisa Center dipimpin Ustazah Ratu Irmawati. Ia membacakan puisi tentang perjuangan wanita Palestina.

Setelah itu tausiyah KH Muhyiddin Junaidi, KH Shabri Lubis, KH Muhammad Al Khaththath, dan Ustaz Samsam Nurhidayat.

Baca Juga: Pembina AWG Jambi Ajak Kaum Muslimin Persiapkan Generasi Pembebas Al-Aqsa

Isi materi tausiah tentang perjuangan rakyat Palestina ditinjau dari sisi sejarah dan perkembangan terkini. Saat ini, hingga Jumat (27/10) tepatnya hari ke-20 agresi biadab Israel ke Gaza telah memakan korban 7028 orang yang gugur syahid, 2913 diantaranya anak-anak, 1709 wanita dan 18.484 warga terluka. (R/R4/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Penghapusan Ambang Batas Pencalonan Presiden Harus Jadi Momentum Penyempurnaan Sistem Pemilu