Washington, MINA – Di tengah isu jumlah kematian dalam perang Yaman, Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Jim Mattis menyatakan dukungan negaranya masih ada untuk Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) yang memimpin pertempuran koalisi.
Ia menegaskan bahwa aliansi pimpinan Saudi dalam perang Yaman bekerja untuk mengurangi korban pada warga sipil.
Namun, dalih Mattis bertentangan dengan peristiwa yang menyaksikan seringnya serangan udara koalisi menargetkan warga sipil di Yaman.
Komentarnya muncul pada hari yang sama dengan laporan baru PBB yang menguraikan kemungkinan kejahatan perang di Yaman dilakukan oleh semua pihak dalam konflik.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
“Kami mengakui setiap kesalahan seperti ini adalah tragis dalam segala hal, tetapi kami belum melihat adanya ketidakpedulian yang tidak berperasaan oleh orang-orang yang bekerja sama dengan kami,” kata Mattis, demikian Al Jazeera melaporkan. “Jadi kami akan terus bekerja dengan mereka.”
Dia mengatakan, AS terus meninjau dukungannya untuk koalisi dan pihaknya akan terus melakukan semua yang bisa untuk membatasi kematian warga sipil.
Aliansi militer yang dipimpin oleh Arab Saudi dan UEA telah berperang melawan pemberontak Houthi sejak Maret 2015. Setidaknya 10.000 orang telah tewas sejak awal konflik, menurut PBB. Namun pengamat mengatakan bahwa jumlah korban tewas mungkin jauh lebih tinggi. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)