Ankara, MINA – Putra Mahkota Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Zayed Al Nahyan akan mengunjungi Turki pekan depan untuk pertama kalinya dalam sepuluh tahun, dua pejabat Turki mengatakan kepada Middle East Eye (MEE), Senin (15/11).
Kunjungan putra mahkota Emirat, yang diperkirakan berlangsung pada 24 November, akan menjadi titik balik simbolis setelah UEA dan Turki sepakat meningkatkan hubungan musim panas lalu.
Pejabat Turki menggambarkan kunjungan MBZ sebagai “awal dari era baru” setelah bertahun-tahun permusuhan dengan Ankara yang menyalahkan UEA membiayai komplotan kudeta 2016 di Turki, dan merusak kepentingan Turki di Libya.
Turki sebelumnya percaya bahwa mereka terkunci dalam perjuangan regional dengan UEA, setelah Ankara mendukung gerakan demokrasi baru yang muncul dari Musim Semi Arab.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Namun pemilihan Presiden AS Joe Biden menandai titik balik yang mendorong kedua musuh regional itu bersama-sama dengan perhatian Washington kini beralih ke Asia Timur dan menjauh dari Timur Tengah.
Pada bulan Agustus, penasihat keamanan nasional UEA Tahnoun bin Zayed Al Nahyan, saudara Putra Mahkota, bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk merundingkan peta jalan investasi Emirat baru di Turki.
Sumber sebelumnya mengatakan kepada MEE bahwa UEA berencana berinvestasi setidaknya $ 10 miliar di Turki, dengan yang lain menempatkan angka itu bahkan hingga puluhan miliar dolar.
Satu orang yang mengetahui persiapan kunjungan MBZ mengatakan kepada MEE bahwa telah terjadi peningkatan minat UEA terhadap perusahaan pertahanan Turki, yang telah mendirikan bisnis menguntungkan dengan kemampuan produksi dalam negeri dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel
Otoritas Investasi Abu Dhabi dan perusahaan Emirat lainnya juga dilaporkan tertarik pada perawatan kesehatan, target fintech, dan industri lainnya di Turki. (T/R6/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis