Tel Aviv, MINA – Perusahaan makanan cepat saji McDonald’s di Israel menghadapi reaksi keras di media sosial, setelah membantu memberikan makanan gratis kepada pasukan pendudukan Israel.
Tindakan di tengah aksi serangan yang dilakukan pasukan pendudukan Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, memicu kampanye #BoycottMcDonalds di media sosial.
McDonald’s Israel mengumumkan keputusannya untuk menyediakan ribuan makanan gratis kepada pasukan Israel dan warga di tengah konflik yang sedang berlangsung. Samaa News melaporkan, Sabtu (14/10).
Tindakan tak terduga ini, yang dilakukan sebagai respons terhadap serangan mendadak gerakan perlawanan Palestina baru-baru ini, telah menimbulkan kecaman dari seluruh dunia.
Baca Juga: Jurnalis di Prancis Demo Tunjukkan Solidaritas Sesama Insan Pers di Palestina
Tagar #BoycottMcDonalds dengan cepat mendapatkan momentum di platform media sosial, terutama X (sebelumnya Twitter), setelah akun resmi McDonald’s Israel menyatakan solidaritasnya dengan pasukan Israel.
Bantuan ekstensif McDonald’s Israel, terlepas dari kontroversi tersebut, McDonald’s Israel tetap pada komitmennya untuk memberikan bantuan selama masa sulit ini.
Melalui akun Instagram resminya, perusahaan mengumumkan bahwa mereka telah mendonasikan “puluhan ribu makanan” ke berbagai kelompok di Israel, termasuk unit tentara, polisi, rumah sakit, warga di sekitar zona konflik, dan pasukan penyelamat lainnya.
Selain itu, mereka juga menawarkan diskon 50% kepada tentara dan pasukan keamanan yang mengunjungi cabang mereka.
Baca Juga: Dari Dalam Penjara Imran Khan Serukan Perpanjangan Batas Pemulangan Pengungsi Afghanistan
Perusahaan tersebut mengungkapkan upayanya, termasuk pendirian lima restoran yang didedikasikan untuk bantuan dan sumbangan bagi pasukan keamanan, dengan rencana untuk mengirimkan 4.000 makanan setiap hari.
Pengumuman mereka baru-baru ini menunjukkan bahwa mereka telah menyumbangkan 12.000 makanan kepada pasukan Israel dan penduduk Israel di sekitarnya.
Keterlibatan McDonald’s di Israel telah menambah kontroversi dan diskusi pada situasi yang sudah rumit dan sensitif ini. (T/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: UN-Habitat: Jutaan Orang di Afghanistan Tidak Memiliki Akses Air Bersih