Washington, MINA – Surat kabar Amerika The Washington Post menegaskan, bahwa Operasi Badai Al-Aqsa mengejutkan tentara Israel dan badan intelijen Israel, dan melontarkan tuduhan pahit setelah berbulan-bulan peringatan dari pejabat keamanan tentang memburuknya kemampuan negara untuk melakukan pencegahan.
Yossi Verter menulis di surat kabar Amerika, Israel telah dipermalukan dan dikalahkan hari ini. Mengacu pada perang antara Israel dengan Mesir dan Suriah pada tahun 1973, dia mengatakan, bahkan jika Gaza dihancurkan, ini tidak akan memberikan kompensasi atas kerugian yang ditimbulkannya.
“Ini kegagalan keamanan paling serius sejak Hari Perang Pengampunan,” tulisnya seperti dikutip Quds Press.
Surat kabar itu mengatakan, meskipun Hamas dan Jihad Islam secara rutin menggunakan serangkaian roket mentah dan canggih untuk menargetkan Israel, ukuran dan cakupan serangan roket pada hari Sabtu tidak ada bandingannya.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Dia mencatat, hal yang paling mengejutkan adalah orang-orang Palestina mampu menguasai 22 komunitas Israel di selatan, termasuk beberapa komunitas yang masih dikepung pada Sabtu malam.
Permukiman dan institusi Israel mengalami keadaan lumpuh total, menyusul operasi “Badai Al-Aqsa”, yang diluncurkan oleh perlawanan Palestina di Jalur Gaza saat fajar pada hari Sabtu, dan termasuk penyerbuan terhadap beberapa permukiman di kantong Gaza.
Saluran berita Israel Kan mengkonfirmasi, para menteri Israel bergegas sembunyi ke tempat perlindungan setelah sirene berbunyi di Tel Aviv selama sesi sidang kabinet pemerintahan.
Kepala Staf Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata gerakan Hamas, Muhammad Deif, pada Sabtu (7/10) mengumumkan peluncuran Operasi “Badai Al-Aqsa,” setelah ratusan roket diluncurkan dari Gaza menuju wilayah pendudukan Palestina.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Juru bicara tentara pendudukan mengakui, telah terjadi ratusan kematian dan luka-luka di kalangan tentara pendudukan dan pemukim, selain penangkapan sejumlah tentara yang tidak disebutkan jumlahnya. (T/B04/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya