Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Media Israel: Peta Aneksasi Akan Jauh Lebih Luas

Ali Farkhan Tsani - Rabu, 1 Juli 2020 - 07:04 WIB

Rabu, 1 Juli 2020 - 07:04 WIB

11 Views

Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu points at a map of the Jordan Valley as he gives a statement in Ramat Gan, near the Israeli coastal city of Tel Aviv, on September 10, 2019. - Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu issued a deeply controversial pledge on September 10 to annex the Jordan Valley in the occupied West Bank if re-elected in September 17 polls. He also reiterated his intention to annex Israeli settlements throughout the West Bank if re-elected, though in coordination with US President Donald Trump, whose long-awaited peace plan is expected to be unveiled sometime after the vote. (Photo by Menahem KAHANA / AFP)

Tel Aviv, MINA – Saluran media resmi Israel Kan mengungkapkan, pada Selasa malam (30/6), bahwa peta yang disiapkan oleh Israel untuk rencana aneksasi akan mencakup tanah yang lebih luas daripada yang dinyatakan dalam peta Amerika Serikat.

Kan menyebutkan, “Israel telah mengusulkan tanah aneksasi yang terletak di sekitar pemukiman, di samping sekitar 20 permukiman dan pos-pos tak dikenal yang tidak muncul di peta aneksasi AS.” Quds Press melaporkan.

Menurut sumber yang sama, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berusaha mempertahankan persentase yang disebutkan dalam rencana AS untuk mencaplok 30 persen tanah Tepi Barat dan untuk mempertahankan 70 persen sisa rakyat Palestina.

Untuk tujuan ini, Netanyahu menyodorkan Palestina kompensasi, dengan sebidang tanah di daerah yang dikenal sebagai Gurun Judea di Tepi Barat .

Baca Juga: Sektor Pariwisata Israel Hancur, 90 Hotel Tutup Sejak Perang

Peta Israel juga mempertahankan sebagian besar jalan seperti sekarang, menurut sumber itu.

Saluran tersebut juga mengutip sumber-sumber politik Israel, Netanyahu berusaha untuk mencaplok dua permukiman, yaitu Beit El (dekat Ramallah di tengah Tepi Barat) dan Shilo (antara Ramallah dan Nablus).

Netanyahu hendak memaksakan kedaulatan atas wilayah-wilayah itu dan merupakan sebagai bagian dari lobi Evangelis di Amerika Serikat.

Hingga Selasa, Netanyahu mengatakan untuk terus bekerja pada implementasi rencana aneksasi dalam beberapa hari mendatang .

Baca Juga: Pengadilan Tinggi Israel Perintahkan Netanyahu Tanggapi Petisi Pengunduran Dirinya

Pernyataan disampaikan setelah pertemuan dengan utusan khusus AS untuk Timur Tengah, Avi Berkowitz, dan Duta Besar AS untuk Israel, David Friedman untuk membahas masalah aneksasi.

Netanyahu sebelumnya mengumumkan bahwa pemerintah akan mulai mencaplok pemukiman di Tepi Barat pada 1 Juli .

Namun dia mengisyaratkan bahwa tanggal ini bisa ditunda karena pertimbangan politik dan situasi pandemi Corona. (T/RS2/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang

Rekomendasi untuk Anda

Warga Israel Depresi Pasca Serangan 7 Oktober (foto: Istimewa)
Palestina
Palestina