Tel Aviv, MINA – Surat kabar Ibrani Haaretz mengungkapkan, empat profesor bidang psikiatri melakukan survei terhadap kondisi warga Israel setelah serangan 7 Oktober 2023 dengan hasil 40 persen menderita depresi dan kecemasan.
Seperti dikutip dari Quds Press, Senin (29/7), serangan mendadak yang dilakukan gerakan perlawanan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu menimbulkan guncangan kolektif di kalangan masyarakat Israel hingga mengalami krisis kesehatan mental yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Media Israel juga mengungkap kerugian besar, yang tidak hanya pada nyawa dan cedera fisik, tetapi juga gangguan psikologis di kalangan tentara sehingga cenderung ingin melakukan bunuh diri.
Surat kabar Ibrani Yedioth Ahronoth mengutip para pejabat yang mengatakan bahwa Departemen Rehabilitasi Angkatan Darat memutuskan untuk membentuk tim psikiater dan perawat yang mampu menangani kecenderungan bunuh diri.
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza
Program tersebut mulai berlaku pada bulan Februari lalu dan merawat lebih dari 13.500 tentara Israel yang sebelumnya berperang di Gaza. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sudah 66 Hari Israel Blokir Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Utara