Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MEDIA ISRAEL UNGKAP KERUGIAN ISRAEL SELAMA PERANG GAZA

Abu Al Ghazi - Senin, 1 September 2014 - 03:29 WIB

Senin, 1 September 2014 - 03:29 WIB

1493 Views ㅤ

Bandara Internasional ben Gurion, salah satu pintu masuk pariwisata Israel beberapa kali alami penutupan akibat serangan roket Gaza. foto : AFP
Bandara Internasional  ben Gurion, salah satu pintu masuk pariwisata Israel beberapa kali alami penutupan akibat serangan roket <a href=

Gaza. foto : AFP" width="300" height="205" /> Bandara Internasional Ben Gurion, salah satu pintu masuk pariwisata Israel beberapa kali alami penutupan akibat serangan roket Gaza. (Foto : AFP)

Gaza, 6 Dzulqa’dah 1435/1 September 2014 (MINA) – Media Israel, Yedioth Ahronoth, mengatakan, Israel telah mengalami kerugian besar dari berbagai sektor, seperti, pariwisata, pertanian serta militer dalam agresi 51 hari mereka ke Jalur Gaza.

Pada sektor pariwisata, harian Israel tersebut menyatakan setidaknya Israel mengalami kerugian sebesar 566 juta US Dolar (sekitar 6,631 triliun rupiah) atau turun 26 persen dari periode yang sama di tahun lalu. Sektor itu merupakan penopang tujuh persen dari ekonomi Israel.

Koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Gaza selanjutnya melaporkan, Asosiasi produsen Israel memperkirakan dampak total kerugian ekonomi produsen Israel pada putaran pertama agresi mencapai 1,2 milliar shekel atau sekitar 4,2 triliun rupiah, di mana pabrik-pabrik di selatan tanah jajahan Israel menyumbang 40 persen dari angka tersebut sedangkan setengahnya disumbangkan oleh produsen di Haifa dan pusat-pusat kota lainnya.

Ekspor Israel juga mengalami perlambatan yang cukup signifikan, pada kuartal kedua tahun 2014 ini volume ekspor jatuh hingga 1,7 persen dari 2,8 persen pada kuartal pertama. Sebagai tanggapannya, Bank Israel memutuskan memangkas suku bunga acuan ke level terendah selama lima tahun terakhir sebesar 1,5 persen pada 28 Juli yang lalu.

Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya

Dari sektor-sektor lainnya seperti pertanian, juga mengalami kerugian yang cukup signifikan, sementara sebagaimana yang diatur dalam undang-undangnya, dalam keadaan seperti ini, Pemerintah Israel dituntut untuk membayar para pekerja yang tinggal pada jarak 40 kilometer dari perbatasan Gaza secara penuh sebagai kompensasi selama mereka tidak masuk kerja.

Dari sektor militer, Israel juga mengalami kerugian. Keterangan resmi dari militer Israel menyatakan, setidaknya 64 prajurit Israel serta enam warga tewas akibat pertempuran dengan para pejuang Gaza. Jumlah tersebut berbeda dari yang diumumkan oleh para pejuang Gaza, yaitu 160 tentara Israel tewas dan ribuan lainnya luka- luka, menekankan angka tersebut merupakan hasil hitungan langsung para pejuang saat berhadapan dengan tentara Israel dari jarak nol.

Akibat kerugian-kerugian  tersebut, Pemerintah Israel Ahad 31/8 mengambil kebijakan  memangkas anggaran di semua kementerian . Setelah mengalami perdebatan keras dan dilakukan pemungutan suara pemerintah Israel memutuskan untuk memoto0ng anggaran sebesar dua miliar shekel atau sekitar tujuh triliun rupiah atau dua persen dari setiap kementrian.

Beberapa menteri menentang pemotongan anggaran tersebut seperti kementrian ekonomi dan menteri urusan pensiun yang memilih untuk abstain.

Baca Juga: Hujan Deras Rusak Tenda-Tenda Pengungsi di Gaza

Menurut dokumen yang dirilis oleh kantor kabinet menjelang pertemuan pekan ini, Kementerian Pendidikan Israel diminta untuk memotong anggarannya sebesar 4,8 miliar shekel atau 16,8 triliun rupiah, sementara anggaran Kementerian Kesejahteraan dan Pelayanan Sosial Israel dipotong sebesar 62.6 juta shekel atau 219 miliar rupiah, serta Kementrian Kesehatan Israel sebesar 43 juta shekel atau 150 miliar rupiah.

Kementrian lainnya yang turut mendapat pemotongan anggaran adalah, Kementerian Luar Negeri Israel sebesar 11,9 juta shekel atau 41,6 miliar rupiah, serta 33 juta shekel atau 115 miliar rupiah diambil dari kementrian energi atom , badan intelejen, serta kementrian lainnya.

Hal itu memicu protes keras dari sebagain menteri, yakni Menteri Kesejahteraan Israel Meir Cohen mengatakan tidak ada lagi yang bisa dipangkas dari anggaran kementriannya.

“Dari siapa akan kita ambil, apakah dari mereka yang sudah tidak memiliki apa-apa bahkan untuk sekedar memberikan sandwich untuk anak-anak mereka yang akan pergi ke sekolah,” kata Cohen di Army radio. (L/K01/R05)

Baca Juga: Abu Obaida: Sandera Perempuan di Gaza Tewas oleh Serangan Israel

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: [POPULER MINA] Perintah Penangkapan Netanyahu dan Layanan di Semua RS Gaza Berhenti 

Rekomendasi untuk Anda