Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Media Rusia Sebut Sejumlah Ilmuwan Nuklir Iran Kunjungi Negaranya

Widi Kusnadi Editor : Rudi Hendrik - 19 detik yang lalu

19 detik yang lalu

0 Views

Pabrik pengayaan uranium Iran
Pabrik pengayaan uranium Iran (Gambar: X)

Moskow, MINA – Sejumlah ilmuwan Iran yang berafiliasi dengan program senjata nuklir Teheran dilaporkan melakukan kunjungan rahasia ke Rusia sejak 2024 lalu, guna mengakses teknologi nuklir untuk diterapkan bagi kepentingan militer.

Laporan investigasi yang diterbitkan oleh Moskow Times, Selasa (5/8), menyebutkan bahwa delegasi Iran tersebut dipimpin oleh fisikawan nuklir senior, Ali Kalvand, yang dikenal sebagai tokoh penting di Organisasi Penelitian dan Inovasi Pertahanan Iran (SPND).

Kalvand dan empat rekannya bertemu dengan sejumlah ilmuwan Rusia dan mengunjungi perusahaan-perusahaan yang memproduksi perangkat teknologi tinggi, termasuk yang berkaitan dengan senjata nuklir. Salah satu fokus utama kunjungan tersebut adalah pengumpulan informasi tentang tritium — isotop radioaktif yang digunakan baik untuk kepentingan sipil maupun militer, termasuk dalam pembuatan hulu ledak nuklir.

Sebelum kunjungan berlangsung, perusahaan teknologi Iran DamavandTec mengajukan permintaan kepada penyuplai Rusia untuk menyediakan tritium, strontium-90, dan nikel-63 — semua merupakan isotop yang relevan dalam pengembangan teknologi nuklir.

Baca Juga: Harga Minyak Naik Usai Ancaman Tarif Trump ke India

Meski belum dapat dipastikan apakah permintaan bahan radioaktif itu dipenuhi oleh pihak Rusia, sejumlah analis proliferasi menilai bahwa pertemuan yang melibatkan SPND saja sudah cukup untuk memicu kekhawatiran serius komunitas internasional.

Delegasi Iran dilaporkan juga mengunjungi pusat riset nuklir dan elektronik Rusia yang terafiliasi dengan Oleg Maslennikov, fisikawan terkemuka dalam bidang pengembangan klystron — alat penguat gelombang mikro yang digunakan dalam akselerator partikel dan sistem deteksi nuklir.

Salah satu perusahaan yang dikunjungi adalah Toriy, produsen akselerator elektron dan komponen klystron, yang umumnya digunakan dalam simulasi uji coba senjata nuklir.

Analis menilai kunjungan tersebut tak mungkin terjadi tanpa restu dari otoritas negara, dan memunculkan pertanyaan mengenai perubahan sikap Rusia terhadap program nuklir Iran. Di tengah meningkatnya isolasi geopolitik akibat perang di Ukraina dan memburuknya hubungan dengan Barat, Moskow dinilai makin terbuka menjalin kerja sama sensitif dengan negara-negara seperti Iran.

Baca Juga: Wabah Chikungunya Meluas di China Selatan, Lebih dari 7.000 Terinfeksi

Dari lima nama yang tercantum dalam delegasi, beberapa di antaranya diketahui telah dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa karena keterlibatan mereka dalam program nuklir dan pengembangan rudal Iran. Salah satunya adalah Rouhollah Azimirad, ahli radiasi dari Universitas Malek Ashtar — sebuah institusi yang sudah lama diawasi karena keterkaitannya dengan militer Iran.

Nama lain dalam delegasi adalah Soroush Mohtashami, spesialis di bidang neutron generator, komponen vital dalam pengaktifan beberapa jenis senjata nuklir.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak pemerintah Iran maupun Rusia terkait laporan tersebut. Namun para pengamat menilai bahwa kerja sama semacam ini dapat mempercepat perkembangan kemampuan nuklir Iran, serta mengancam stabilitas kawasan dan memperburuk ketegangan antara Teheran dan kekuatan Barat. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Israel Langgar Konvensi Genosida di Gaza, Akui Presiden J Street

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Dunia Islam
Dunia Islam