Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Megawati Sindir Ibu-Ibu Pengajian, Ikhsan Abdullah: Majelis Taklim Punya Banyak Manfaat

Rana Setiawan - Senin, 20 Februari 2023 - 22:53 WIB

Senin, 20 Februari 2023 - 22:53 WIB

38 Views

Jakarta, MINA – Katib Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Dr. H. Ikhsan Abdullah, SH, MH, merespons pernyataan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri terkait komentarnya terhadap ibu-ibu yang senang melakukan pengajian yang baru baru ini ramai jadi sorotan publik.

Saat itu Megawati mempertanyakan budaya pengajian yang menurutnya terlalu disenangi oleh ibu-ibu hingga melalaikan manajemen rumah tangganya.

Ikhsan menegaskan kepada MINA dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (20/2), kegiatan pengajian tidak sampai mengganggu waktu mengasuh anak.

Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (Wasekjen MUI)  itu menilai justru pengajian yang menjadi kegiatan muslimat, fatayat, para Nyai dan ibu-bu di kampung-kampung itu di samping mendapatkan informasi, ilmu dan silaturahim, juga menjadikan majelis sebagai tempat sharing berbagai persoalan kehidupan rumah tangga masing-masing.

Baca Juga: Kitabisa Serahkan Donasi Rp 1,5 Miliar untuk Palestina Melalui MER-C

Masya Alloh, mereka pergi ke majelis taklim dan pengajian di masjid-masjid di surau-surau dan di majelis taklim. Mereka mengaji setelah urusan rutin sebagai ibu rumah tangga selesai, mulai menyiapkan sarapan suaminya, keperluan anak dan suaminya sampai urusan makan siang,” kata Ikhsan.

Dia menyampaikan, mengaji adalah kegiatan yang punya banyak manfaat, terkhusus bagi ibu-ibu rumah tangga, sehingga menjauhkan ibu-bu dari persoalan yang melilit kehidupan rumah tangganya dan khususnya pada lilitan pinjaman online yang sekarang sedang ramai terjadi.

“Di samping merasa senang karena berharap mendapatkan pahala ibadah, pengajian juga sangat positif untuk tidak bergunjing dan ghibah karena di majelis semua yang hadir adalah ibu-ibu yang berharap pahala,” ujar Ikhsan.

Direktur Eskekutif Indoesia Halal Watch (IHW) itu juga menyampaikan bisa saja yang dimaksud Megawati adalah kelompok-kelompok kajian sosialita yang tempatnya bukan di majelis pengajian tapi di restoran atau di mal-mal yang sekarang sedang tumbuh.

Baca Juga: [BEDAH BERITA MINA] Teror Ledakan Pager dan Walkie-Talkie di Lebanon

“Sehingga sangat dimaklumi kalo bu Mega membuat pernyataan seperti itu. Karena bu Mega tidak tahu persis mana yang kajian dan yang mengaji di majelis taklim. Maklum karena mungkin selama ini beliau tidak pernah sekali pun bergabung mengikuti majelis taklim pengajian,” pungkasnya.

Megawati membuat pernyataan kontroversial saat menjadi pembicara dalam acara Kick Off Pancasila dalam Tindakan ‘Gerakan Semesta Berencana Mencegah Stunting’, yang digelar BKKBN beberapa waktu lalu.

Putri Presiden Pertama RI, Soekarno ini, mengaku heran melihat banyaknya ibu-ibu yang senang pergi untuk menghadiri pengajian, tapi lupa mengurus anaknya.

Megawati menyinggung dengan sebuah pertanyaan, sampai kapan ibu-ibu gemar menghadiri pengajian. Ia mengkhawatirkan nasib anak-anak yang ditinggal ibunya demi mengikuti kegiatan keagamaan.

Baca Juga: Kualitas Udara Jakarta Jumat 20 September Berkategori Tidak Sehat

“Saya melihat ibu-ibu itu ya, maaf ya, kenapa toh seneng banget ngikut pengajian ya. Maaf beribu maaf. ini pengajian sampai kapan? Anake arep diapake (anaknya mau diapain)?” ujar Megawati dalam sebuah video yang dikutip, Senin (20/2/2023).(L/R1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Cuaca Jakarta Hari Ini Cerah Sepanjang Hari

Rekomendasi untuk Anda

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf bersama Sekjen PBNU di Jakarta Kamis 22 Agustus 2024 (Foto: Web PBNU)
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia