Memaknai Tradisi Halal Bihalal

Oleh : , Redaktur Senior Kantor Berita MINA (Mi’raj News Agency)

Tradisi pada bulan Syawwal, mengiringi kebahagiaan Hari Raya Idul Fitri, sejalan ajaran Islam yang menekankan sikap persaudaraan, persatuan, dan saling memberi kasih sayang.

Pada kesempatan halal bihalal itu tersampaikan budaya saling memaafkan, saling bertegur sapa, dan saling berbagi momen kebahagiaan.

Halal bihalal yang menjadi tradisi khas bangsa Indonesia, menjadi sebuah simbol yang merefleksikan bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan prinsip-prinsip persaudaraan, toleransi, dan mengedepankan pendekatan hidup penuh dengan kerukunan.

Perbedaan apapun, termasuk perbedaan pilihan politik, bukanlah tanda untuk saling memusuhi. Demikian pula perbedaan hari Idul Fitri, seperti terjadi tahun ini, pun bukanlah ajang saling bertolak belakang.

Justru adanya saling memaafkan dan menyambung tali silaturrahmi merupakan ajaran luhur dalam Islam, itu yang hendaknya kita kedepankan pada momen Syawwal ini.

Walaupun tentu saja silaturrahim itu bisa dilaksanakan kapan saja, di mana saja, dan dengan siapapun juga. Hal ini sejalan dengan hadits yang menyebutkan :

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

Artinya: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka sambunglah tali persaudaraan ” (HR Bukhari).

Pada hadits lain disebutkan:

مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

Artinya: “Siapa saja yang ingin diluaskan rezkinya dan dipanjangkan umurnya, maka sambunglah tali persaudaraan” (HR Bukhari dan Muslim).

Begitulah, kesempatan Halal Bihalal menjadi momen yang sangat baik untuk memperbaharui dan mempererat persaudaraan. Aktivitas manusia yang begitu sibuk, bahkan sering mengharuskan kita berjauhan secara fisik. Sangatlah membutuhkan suasana Halal Bihalal, walau setahun sekali dalam relaksasi mudik pulang kampung halaman maupun reuni pertemanan.

Semoga dengan pemaknaan Halal Bihalal ini, dapat menjadikan kita lebih merapatkan barisan, mempererat ukhuwah Islamiyyah, dan membingkai persatuan dan kesatuan umat, serta tidak mudah dipecah-belah dan diadu domba oleh isu-isu yang memecah belah umat dan bangsa. (A/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Ali Farkhan Tsani

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.