Menag Dorong Peran Strategis Dunia Melayu-Islam dalam Geopolitik Global

Hasanatun Aliyah Editor : Rudi Hendrik - 1 menit yang lalu

1 menit yang lalu

0 Views

Medan, MINA – Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar mendorong penguatan peran dunia Melayu–Islam dalam percaturan geopolitik global. Penegasan ini disampaikan dalam International Seminar and Conference of the Malay-Islamic World di Universitas Islam Negeri Sumatra Utara (UINSU), Medan, Senin (24/11).

Menag menekankan, nilai-nilai peradaban Melayu–Islam seperti moderasi, mediasi, kesantunan, keterbukaan, dan keadilan dapat dijadikan landasan solusi menghadapi tantangan kontemporer, termasuk ketegangan geopolitik dan konflik regional.

Forum yang dihadiri akademisi nasional-internasional dan pejabat Pemprov Sumut ini menjadi ruang konsolidasi pemikiran strategis.

Dalam paparannya, Menag menyoroti kebijakan Presiden Prabowo Subianto mengenai isu Palestina yang kembali menjadi perhatian dunia.

“Hingga saat ini, two-state solution untuk menghentikan konflik Palestina–Israel oleh Presiden Prabowo masih menjadi trending topik di media,” ujarnya.

Menag juga menyampaikan, Asia Tenggara, dengan sekitar seperlima populasi Muslim global dan 242,7 juta Muslim di Indonesia, memiliki posisi strategis sebagai kekuatan Muslim dunia. Kondisi ini dinilai sebagai peluang untuk membangun kepemimpinan politik berbasis nilai, bukan sekadar kekuatan ekonomi atau militer.

Ia mendorong perguruan tinggi Islam, termasuk UINSU, untuk berkontribusi aktif dalam merumuskan rekomendasi akademik yang dapat menjadi rujukan kebijakan luar negeri Indonesia.

Pemerintah, menurutnya, siap mempromosikan diplomasi soft power, termasuk kampanye solusi dua negara untuk Palestina melalui kerangka diplomasi moral, budaya, dan keagamaan.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemprov Sumut, Basarin Yunus Tanjung, menegaskan dukungan pemerintah daerah terhadap kontribusi akademik dalam memperkuat posisi Indonesia di panggung internasional. Seminar ini diharapkan dapat melahirkan rekomendasi strategis sebagai referensi kebijakan luar negeri Indonesia.[]

Mi’raj News Agency (MINA)