Mina, MINA – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang juga menajdi Amirul Hajj mengimbau jamaah haji Indonesia yang khususnya lanjut usia (lansia) dan memiliki resiko tinggi (risti) untuk tidak memaksakan diri melontar jumrah, namun diwakilkan.
Jutaan jamaah haji dari seluruh dunia termasuk Indonesia saat ini tengah berada di Mina melaksanakan prosesi mabit dan melontar jumrah.
“Jamaah lansia, apalagi risti, untuk tidak memakasakan diri melontar jumrah, karena memang resikonya sangat besar,” kata Lukman usai memantau kondisi jamaah haji Indonesi di Mina dan Jamarat, Jumat (1/9) kemarin.
Untuk keselamatan jiwa, sebaiknya lontar jumrah diwakilkan kepada jemaah lain. Karena menurut ketentuan syari itu juga dimungkinkan, mengingat kondisi jamarat yang luar biasa padatnya. Demikian ujar Lukman dari siaran pers yang diberitakan Kementerian Agama.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
“Medan jamarat sangat berat, tidak hanya dari sisi jarak tapi juga kepadatan. Untuk itu, jamaah lansia mewakilkan lontar jumrahnya kepada jamaah haji lainnya,” kata Lukman.
Ia sendiri mengaku sudah berkoordinasi dengan Kepala Satuan Operasi (Kasatop) Armina agar mensosialisasikan imbauan tersebut. Sebab, sebagian jamaah ada yang merasa kalau tidak melontar jumrah secara langsung maka gugur hajinya. Padahal, bagi lansia dan punya kendala kesehatan, melontar jumrah bisa diwakilkan. (R/R08/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama