Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menag: MUI Representasi Relasi Ulama-Umara

kurnia - Kamis, 24 Desember 2020 - 16:46 WIB

Kamis, 24 Desember 2020 - 16:46 WIB

24 Views ㅤ

Jakarta, MINA – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengharapkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mampu menjadi representasi hubungan harmonis antara ulama – umara (pemerintah).

Hal ini disampaikannya saat pengukuhan Pimpinan dan Pengurus Harian MUI Pusat periode 2020-2025, yang dipimpin KH Miftachul Akhyar sebagai Ketua Umum, di Jakarta, Kamis (24/12).

“Kami mengucapkan selamat atas terpilihnya jajaran kepengurusan Dewan Pimpinan MUI Periode 2020-2025. MUI adalah bagian dari wajah keberagamaan masyarakat Indonesia yang sangat santun,” kata Gus Yaqut.

Menurutnya, MUI menjadi representasi dari relasi ulama dan umara yang saling menghormati dan mengisi.

Baca Juga: Menteri Ketenagakerjaan Lantik Cris Kuntadi Sebagai Sekjen

Gus Yaqut menyampaikan, ada banyak momen ketika ulama dan umara saling mengisi, saling mengoreksi, bahkan saling berbagi peran.

Suasana seperti ini, menurut dia, harus terus dijaga. maka keberlangsungan pembangunan nasional dan peningkatan kualitas kehidupan umat beragama tetap berlangsung.

“Tanpa terbangun kulitas kehidupan beragama, pembangunan tidak dapat terus dilakukan. Keberagaman yang rukun, damai, dan sejehtera,” ujarnya.

Ia mengatakan, faktor penting tercapainya pembangunan nasional. Selain sumber daya alam yang melimpah ruah, Indonesia memiliki kekayaan lain dalam bentuk keragaman.

Baca Juga: PRIMA DMI: Remaja Masjid Siap Jadi Motor Penggerak 11 Program Unggulan DMI

“Tidak seperti sumberdaya alam yang langsung dimiliki sejak lahir, keberagaman Indonesia  yang harmonis diraih melalui perjuangan beratus-ratus tahun. Sejak lama, Indonesia jatuh bangun merumuskan konsep konsensus kebangsaan terbaik,” kata Gus Yaqut.

Gus Yaqut menilai dalam konteks kekinian, tugas itu ternyata belum selesai. Harmoni dalam keragaman bangsa sering menjumpai tantangan yang tak kecil. Beberapa kali kita hampir menyaksikan harmoni itu dirobek-robek.

“Kita pernah lebih suka bertengkar daripada berkelakar, lebih suka memaki daripada memberi solusi, lebih suka berbeda ketimbang bersama,” kata dia.

Dalam konteks inilah, Gus Yaqut berharap peran MUI yang lebih luas dan tegas dalam mengawal kerukunan.

Baca Juga: Akhiri Konflik Internal, PWI Bakal Gelar Kongres Persatuan 

“Kita percaya sosok-sosok di dalam MUI adalah para ulama terpilih yang tidak diragukan lagi komitmen kebangsaannya. Kita percaya MUI merupakan khadimul ummah wa shadiqul hukumah,” imbuhnya.

Ia menambahkan, Kemenag akan terus membuka kemitraan seluas-luasnya bersama MUI dalam membangun dan menjaga harmoni kerukunan.

“Kami telah menyiapkan beragam program pembangunan di bidang agama. Tentu kami tidak dapat menjalankannya sendirian,” paparnya. (L/R4/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: DMI Gagas Program Satu Masjid Satu Perpustakaan

Rekomendasi untuk Anda