Jakarta, MINA – Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas menargetkan tahun 2024, sebanyak 3 juta guru dan santri madrasah akan menjadi ahli dalam Matematika.
Hal itu disampaikan Menag saat merilis program Madrasah Pandai Berhitung, di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Pondok Pinang, Jakarta, Senin (16/10).
Kementerian Agama menggandeng Profesor Yohanes Surya membuat Program Madrasah Pandai Berhitung. Program ini menerapkan model belajar berhitung dengan Metode Gasing (Gampang, Asyik, dan Menyenangkan) untuk siswa di madrasah
“Saya meyakini target ini bisa terwujudkan dengan Metode Gasing temuan Prof Yohanes ini. Di tangan Profesor Yohanes Surya ini, matematika menjadi kegiatan yang asyik dan menyenangkan,” ujar Menag Yaqut.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Menag berharap dengan pelatihan Metode Gasing ini, guru dan siswa madrasah tidak hanya pandai berhitung, namun juga pandai olah logika.
“Matematika ini kalau didalami akan sangat bermanfaat di setiap lini kehidupan kita terutama dalam olah logika,” tutup Menag.
Turut hadir dalam peluncuran, Dirjen Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani, dan Plt. Dirjen Bimas Katolik Adiyarto Sumardjono.
Sementara itu, Profesor Bidang Matematika dan Fisika Yohanes Surya menjelaskan penerapan Metode Gasing ini tidak hanya dimaksudkan untuk membuat anak pintar berhitung, namun mengembangkan cara berpikir yang lebih mengedepankan logika, meningkatkan kecerdasan visual, serta mengubah karakternya.
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
“Metode Gasing ini tidak hanya untuk belajar matematika, tapi juga bisa untuk belajar IPA, belajar agama, belajar apa pun bisa. Konsepnya bahagia belajar. Jadi para guru juga bisa menerapkan metode Gasing ini pada bidang-bidang lain,” ucap Prof Yohanes.
Menurutnya, pelatihan metode ini, dinilai sangat efektif dan efisien, karena hanya memakan dua pakan untuk mengajarkan matematika kepada anak yang sama sekali tidak bisa matematika hingga jago matematika.
“Metode Gasing ini sangat mudah sekali. Salah satu guru agama dari Buton kita latih jadi ahli matematika, dan sekarang sudah menjadi pelatih nasional di bidang matematika. Sangat luar biasa, dengan metode Gasing ini setiap orang bisa belajar,” jelas Prof Yohanes.
Metode Gasing ini memiliki banyak manfaat, di antarnya adalah mengasah skill 8C (character, critical thinking, creativity, communication, collaboration, computional logic, compassion dan culture) yang menyenangkan dalam pendidikan siswa.
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September
Prof Yohanes juga mengaku metode Gasing ini sudah mulai dilirik oleh negara Uni Emirat Arab.
“Sudah ada permintaan dari Uni Emirat Arab untuk implementasi Gasing ini, tapi Pak Presiden mengharapkan kita fokus pada Indonesia dulu,” tutupnya.
Setelah Launching Program Madrasah Pandai Berhitung ini, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam bekerjasama dengan Gasing Akademi akan melakukan coaching (pelatihan) pembelajaran matematika dengan metode Gasing untuk 50 guru dan 150 siswa-siswi Madrasah (kelas 3, 4, 5, dan 6).(R/R5/P2)
Baca Juga: Roma Sitio Raih Gelar Doktor dari Riset Jeruk Nipis
Mi’raj News Agency (MINA)