Kuala Lumpur, 8 Shafar 1436/1 Desember 2014 (MINA) – Menteri Dalam Negeri Malaysia Dato Seri Dr. Ahmad Zahid bin Hamidi mengatakan, hanya dengan berpedomankan Al-Quran dapat menyatukan hati manusia dalam kebaikan.
“Al-Quran sahaja yang boleh mempersatukan hati manusia, dan demi Islam kita semua wajib bersatu,” ujar Dato Zahid Hamidi pada acara wisuda Majlis Graduasi Al-Huffaz 2014 Sekolah Menengah Imtiaz Ulul Albab Melaka, Ahad sore (30/11).
Menurutnya, dalam memperjuangkan Islam dan Al-Quran, semua komponen umat Islam mesti bersatu, tidak ada perbedaan warna biru, hijau tua, hijau muda atau apapun. Semuanya bersatu,” tegasnya.
Untuk itu, Dato Zahid Hamidi menegaskan pentingnya kembali kepada Al-Quran, memahami dan mengamalkannya untuk kebaikan masyarakat sekitarnya.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
“Kalaupun ada perbedaan, itu hanyalah soal khilafiah fur’iyyah, kita saling menghormati dan menghargai, ada adabul ikhtilaf, kita tetap berlaku kasih sayang dan lemah lembut, sebagaimana Allah ajarkan”, imbuhnya seraya membacakan surat Al-Kahfi ayat 19.
Sehingga dengan demikian, kaum Muslimin dapat menjadi umat terbaik dan menjadi ulul albab, yang memberikan kebaikan sekelilingnya, paparnya, mengutip Surat Ali Imran 110 dan Ali Imran 190.
Kepada Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency), Mendagri Malaysia Dato Zahid Hamidi mengatakan keinginannya berkunjung ke Pesantren Al-Fatah Lampung, Indonesia guna menjalin lebih erat ikatan persaudaraan dan kerjasama kelanjutan program Tahfidz Al-Quran di Sekolah Imtiaz.
“Salam dan doa kami, juga rasa terima kasih tak terhingga untuk Imaamul Muslimin Pimpinan Al-Fatah, insya Allah kami sedang atur agenda kunjungan ke Al-Fatah Lampung, Indonesia,” ujarnya.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Menurutnya, tiap niat kebaikan tentu banyak halangannya, karena itu perlu daya juang dan daya tahan menjalani ujian ketaatan, dan bersatu dengan Al-Quran.
Karena itu, sejak setahun lalu, lembaganya secara resmi mencanangkan Tahfidz Al-Quran sebagai program khas unggulan lembaganya, kerjasama dengan Pesantren Al-Fatah Indonesia.
Imaamul Muslimin H. Muhyiddin Hamidi dalam sambutan tertulisnya mengatakan, bahwa kerjasama Al-Fatah dan Imtiaz bukan sekedar kerjasama antardua negara, dua bangsa atau dua lembaga. Tetapi kerjasama ibadah mentaati dan mewujudkan ketakwaan kepada Allah.
Karenanya, menurutnya, kerjasama dilakukan dengan bertitik tolak dari niat mentaati firman-firman Allah dan untuk mendapatkan ridha Allah semata.
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai
“Dengan kaum muslimin mengerti, menghafal dan mengamalkan Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari, insya Allah akan mengangkat derajat umat Islam,” ujar Muhyiddin Hamidi, yang juga Pembina Utama Pesantren Al-Fatah Indonesia.
Sementara itu, Wakil Menteri Besar Negeri Melaka, Datuk Wira Hj Othman bin Muhammad dalam sambutannya menekankan pentingnya untuk iatiqamah, konsisten dan komitmen umat Islam dalam mengamalkan Al-Quran sebagai pedoman hidup.
“Al-Quran adalah pedoman hidup manusia, isinya mendorong dan memacu hidup lebih sempurna dan ke arah yang lebih baik lagi,” ujarnya.
Untuk itu, Negeri Melaka memberikan perhatian dan dukungan bagi pengembangan program Tahfidz Al-Quran di Sekolah Menengah Imtiaz Ulul Albab Melaka, yang bekerjasama dengan Pesantren Al-Fatah Indonesia.
Baca Juga: Iran, Rusia, Turkiye Kutuk Kekejaman Israel di Palestina dan Lebanon
Pada kesempatan wisuda Graduasi Al-Huffaz 2014, SM Imtiaz secara khusus memberikan penghargaan kepada para pengajar Tahfidz Al-Quran dari Pesantren Al-Fatah Indonesia, yaitu : Ustadz Iman Sulaiman al-Hafidz bin Ishak, Ustadz Muhammad Wihdan Hidayatullah al-Hafidz bin Wahyudi KS, Ustadz Muhammad Hamzah Asadullah al-Hafidz bin Aly Effendi, Ustadzah Nurul Fathimah Az-Zahra al-Hafidzah binti Ali Farkhan Tsani, dan Ustadzah Arini Raziq al-Hafidzah binti Muhammad Helmi. (L/K05/P4).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Lanjutkan Kunjungan Kenegaraan, Presiden Prabowo Bertolak ke AS