Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mendikbud Janji Bangun Sekolah Satu Atap untuk WNI di Tawau Malaysia

Hasanatun Aliyah - Rabu, 30 Januari 2019 - 22:02 WIB

Rabu, 30 Januari 2019 - 22:02 WIB

2 Views

Jakarta, MINA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Muhadjir Effendy berjanji akan membangun sekolahan satu atap untuk anak Warga Negara Indonesia (WNI) di Tawau, Sabah, Malaysia dari TK, SD dan SMP yang fasilitas sekolahnya tidak memungkinkan.

“Kemarin sudah saya cek, nanti saya akan bangunkan sekolah satu atap dari TK, SD dan SMP,” kata Mendikbud saat ditemui media di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Rabu (30/1).

Pada Kamis (24/1) lalu, Muhadjir melakukan kunjungan ke beberapa Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat atau Community Learning Center (CLC) di Tawau, Malaysia untuk memastikan pemenuhan hak mendapatkan pendidikan bagi WNI usia sekolah yang tinggal di luar wi layah Indonesia.

Muhadjir menilai fasilitas belajar mengajar di CLC Tunas Perwira masih minim dan memprihatinkan. Untuk mengatasi hal itu, mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang tiga periode itu berjanji akan merehabilitasi sarana dan prasarana yang kurang memadai tersebut.

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

Ia menceritakan CLC Ladang Giram, mendapati kondisi yang jauh lebih baik dibandingkan CLC Tunas Perwira. Gedung CLC ini lebih memadai untuk kegiatan belajar mengajar karena mendapatkan bantuan langsung dari Kemendikbud, baik fasilitas bangunan maupun tenaga pengajar.

CLC itu rata-rata bagus, ya memang tidak sebagus SMP disini, tapi lumayanlah. Kalau dibandingkan dengan standar SMP Malaysia ya masih sangat jauh. Secara umum perusahaan-perusahaan disitu juga bertanggung jawab terhadap pelayanan pendidikan CLC,” katanya.

Muhadjir melanjutkan, sebagian para TKI memilih membawa anak-anak mereka membantu bekerja di ladang dibandingkan harus mengenyam pendidikan. Sehingga ada warga berinisiatif mendirikan CLC non-ladang.

“Yang menjadi masalah yaitu CLC non-ladang, biasanya inisiatif warga Indonesia untuk menampung anak-anak agar mereka juga ikut merasakan pendidikan, sehingga dibikin tempat seadanya,” katanya. (L/R10/R06)

Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

MINA Preneur
Indonesia
MINA Millenia
Kolom
MINA Millenia