Sragen, MINA — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menekankan kepada para guru harus menanamkan nasionalisme selama kegiatan belajar- mengajar.
“Nasionalisme harus ditanamkan kepada anak-anak,” ujarnya saat meninjau sekolah dan peserta didik yang terdampak banjir bandang di SMA Trensains Muhammadiyah Sragen, Jawa Tengah, Senin (11/3).
Sementara itu, Kepala SMA Trensains Muhammad Fahrur Roni mengatakah, penanaman nilai nasionalisme secara berkesinambungan telah dilakukan bagi siswa.
“Kami itu tetap mempertahankan upacara yang rutin dilakukan, ada kegiatan kepanduan, materi kewarganegaraan juga diajarkan di kelas juga,” jelas Fahrur.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Ia menjelaskan, kegiatan itu diberikan sebagai upaya menangkal radikalisme di kalangan siswa.
Tidak hanya itu, ia juga telah menekankan bahwa ajaran nasionalisme pun memang diberikan dengan memegang nilai tradisi pesantren Hisbil Waton.
“Kami tekankan pengetahuan Muhammadiyah sebagai kultur dan tradisi untuk nasionalisme yang dimiliki, bentuknya ekstrakurikuler kepanduan bagi siswa, komando satgas siswa dengan nilai-nilai Muhammadiyah,” ujarnya.
Mengakhiri audiensi, Menteri Muhadjir himbau agar sekolah tetap pertahankan nilai-nilai kultur Muhammadiyah sebagai basis ajaran sekolah.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
”Tetap pertahankan kultur. Jadi, identitas tetap pesantren walau bisa sains tetap bisa baca kitab,” tutupnya.
SMA Trensains Muhammadiyah Sragen merupakan sekolah berbasis agama. Persentase kegiatan belajar mengajar sebanyak 40 persen untuk kegiatan keagamaan Islam. Adapun sebanyak 12 rombongan belajar yang dimiliki sekolah di wilayah Jawa Tengah ini. (R/R10/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru