Rabat, MINA – Idul Adha memiliki makna spiritual yang mendalam dalam ajaran Islam dan dihormati oleh Muslim di seluruh dunia.
Idul Adha memperingati keimanan Nabi Ibrahim yang mendalam dan pengabdian yang tak tergoyahkan kepada Allah subhanahu wata’ala yang dilambangkan dengan kesediaannya untuk mengorbankan putranya, Ismail, sebagaimana diriwayatkan dalam Al-Quran.
Di Maroko, perayaan suci ini dianut dengan pengabdian yang tulus dan tradisi spiritual yang dijunjung tinggi. Tahun ini, negara itu melaksanakan sholat Idul Adha pada Senin (17/6).
Sholat Idul Adha menjadi permulaan yang sangat penting dalam perayaan ini. Melansir Marocco World News, ibadah tersebut berlangsung di masjid-masjid dan ruang terbuka (M’ssala —dalam istilah di Maroko) di seluruh Maroko, menarik seluruh umat Muslim segala usia berkumpul di pagi hari guna mengambil bagian dalam ibadah tersebut.
Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional
Dipimpin oleh seorang imam, doa tersebut mencakup serangkaian bacaan dan sujud yang melambangkan persatuan dan pengabdian.
Doa tersebut dilanjutkan dengan pertukaran (salam-salaman —seperti di Indonesia) yang penuh kegembiraan, dengan orang-orang saling mengucapkan selamat Idul Adha dengan ungkapan tradisional.
Provinsi Kacem, Mechraa Belksiri dikenal sebagai pusat yang dinamis di mana Idul Adha dirayakan dengan penuh rasa khusu’ dan kegembiraan bersama.
Titik fokus perayaan kota ini adalah M’ssala setempat, sebuah ruang terbuka khusus tempat warga berkumpul untuk sholat Idul Adha.
Baca Juga: Parlemen Arab Minta Dunia Internasional Terus Beri Dukungan untuk Palestina
Dihiasi dengan pakaian tradisional Maroko terbaik mereka, seperti Jellabas dan Belgha, keluarga dan tetangga berkumpul di pagi hari untuk mengambil bagian dalam ibadah sakral ini.
Suasana di M’ssala Mechraa Belksiri selama Idul Adha dipenuhi dengan rasa suka dan syukur yang nyata. Saat azan berkumandang di udara, masyarakat bersatu dalam pengabdian spiritual.
Bagian penting dari perayaan Idul Adha di Maroko adalah masakan tradisional. Salah satu hidangan paling ikonik adalah Boulfaf Kabab, makanan khas Maroko yang terdiri dari hati dan lemak domba yang ditusuk, dipanggang hingga sempurna.
Beberapa keluarga menyempurnakannya dengan “Kofta kabab”, menambahkan berbagai rasa pada hidangan. Secara tradisional, Boulfaf Kabab disajikan bersama roti segar, teh Maroko panas yang mengepul, dan buah zaitun.
Baca Juga: Ribuan Warga Yordania Tolak Pembubaran UNRWA
Idul Adha di Maroko lebih dari sekedar perayaan; ini adalah cerminan mendalam dari nilai-nilai yang bergema secara mendalam di dalam bangsa.
Ketika masyarakat Maroko bersatu untuk memperingati peristiwa suci ini, mereka diingatkan akan prinsip-prinsip abadi yaitu kasih sayang, kemurahan hati, dan persatuan yang dilambangkan oleh Idul Adha.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Wasekjen MUI Ingatkan Generasi Muda Islam Tak Ikuti Paham Agnostik