Berlin, MINA – Sebuah kapal amal Jerman yang membawa 42 pengungsi dan migran yang diselamatkan di lepas pantai Libya memilih memasuki pelabuhan Pulau Lampedusa, menentang larangan eksplisit menteri Dalam Negeri Italia Matteo Salvini.
Badan amal Sea Watch yang berbasis di Berlin mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Rabu (26/6), kapten kapal berbendera Belanda itu memutuskan pergi ke Pulau Lampedusa karena situasi di atas kapal lebih memburuk dari sebelumnya.
“Saya telah memutuskan untuk memasuki pelabuhan Lampedusa,” kata Kapten Carola Rackete, menurut sebuah tweet dari Sea Watch, demikian Al Jazeera melaporkan.
“Saya tahu ini berisiko, tetapi 42 penumpang kapal yang karam di kapal sudah berakhir. Saya akan membawa mereka ke tempat yang aman,” kata kapten kapal.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Sea Watch mengatakan, Rackete merasa bahwa hukum darurat maritim mengizinkan kapal untuk memasuki perairan Italia.
“Cukup, kita masuk. Bukan untuk memprovokasi, tetapi karena keharusan, tanggung jawab,” kata Sea Watch mengutip kapten.
Situs pelacakan laut menunjukkan kapal itu telah memasuki perairan Italia setelah menghabiskan 14 hari terapung di lepas pantai pulau paling selatan Italia itu.
Tak lama setelah kapal memasuki perairan Italia, kapal penjaga pantai Italia keluar dari Lampedusa untuk mengapitnya. (T/RI-1/RS2)
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Polandia Komitmen Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu