Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MENGHORMATI SUAMI DAN MEMBUATNYA TENTRAM

Bahron Ansori - Jumat, 27 Juni 2014 - 10:01 WIB

Jumat, 27 Juni 2014 - 10:01 WIB

11328 Views

TAAT SUAMIOleh Bahron Ansori / Redaktur MINA                                                                                                   Rasulullah SAW bersabda, “Bila seorang wanita menunaikan sholat lima waktu, berpuasa di bulan ramadhan, taat kepada suaminya niscaya dia masuk surga TuhanNya.” (HR. Ahmad: 1664).

Bahkan dalam hadits lain disebutkan, “Jika aku boleh menyuruh seseorang untuk sujud kepada orang lain, tentu aku akan menyuruh seorang istri untuk sujud kepada suaminya.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah). Nabi SAW, “Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam hal bermaksiat kepada Khalik (Sang Pencipta).”(HR. Ahmad).

Syariat Islam telah mengatur hak suami terhadap istri dengan cara menaatinya (selama ia tidak keluar dari Syariat dan hukum Allah). Istri harus menaati suami dalam segala hal yang tidak berbau maksiat, berusaha memenuhi segala kebutuhannya sehingga membuat suami ridha kepadanya.

Istri yang taat adalah istri yang mengetahui kewajibannya dalam agama untuk mematuhi suaminya dan menyadari sepenuh hati betapa pentingnya mematuhi suami. Istri harus selalu menaati suaminya pada hal-hal yang berguna dan bermanfaat, hingga menciptakan rasa aman dan kasih sayang dalam keluarga agar perahu kehidupan mereka berlayar dengan baik dan jauh dari ombak yang membuatnya bergoncang begitu hebat.

Baca Juga: Serangan Siber Fisik di Lebanon: Perang di Era Baru?

Sebaliknya, Islam telah memberikan hak seorang wanita secara penuh atas suaminya, di mana Islam memerintahkannya untuk menghormati istrinya, memenuhi hak-haknya dan menciptakan kehidupan yang layak baginya sehingga istrinya patuh dan cinta kepadanya.

Kewajiban menataati suami yang telah ditetapkan agama Islam kepada istri tidak lain karena tanggung jawab suami yang begitu besar, sebab suami adalah pemimpin dalam rumah tangganya dan dia bertanggungjawab atas apa yang menjadi tanggungannya. Di samping itu, karena suami sangat ditekankan untuk mempunyai pandangan yang jauh ke depan dan berwawasan luas, sehingga suami dapat mengetahui hal-hal yang tidak diketahui istri berdasarkan pengalaman dan keahliannya di bidang tertentu.

Di antara ketaatan pada suami adalah mambuatnya merasa nyaman jika suami pulang, tersenyum untuk suami, menenangkan pikirannya, tidak menuntut uang belanja yang memberatkan, menjaga amanatnya jika ada, diam ketika dia berbicara, mendidik anak-anaknya di atas Islam dan tidak menyelisihi perintahnya selama perintahnya bukan dalam hal maksiat.

Hemat dan Tidak Boros

Baca Juga: Geger Peretasan Alat Komunikasi Hezbollah oleh Israel, Amankah Handphone dari Ancaman Peretas?

Wanita muslimah hendaknya menginfakkan kelebihan hartanya di jalan Allah, di mana Allah menyimpan pahalanya di sisi-Nya. Allah azza wa jalla berfirman, “Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu sangat ingkar kepada Tuhannya.” (Qs. Al-Israa’: 27).

Ibnu Mas’ud dan Ibnu ‘Abbas mengatakan, “Tabdzir (pemborosan) adalah menginfakkan sesuatu pada jalan yang keliru.”

Tabdzir adalah jika seseorang membeli makanan yang harganya mahal, membeli pakaian dengan harga jutaan, serta membangun rumah dengan biaya milyaran dan tidaklah ia membangunnya kecuali untuk dipamerkan dan dibanggakan. Diceritakan pada semua orang bahwa saya adalah orang kaya.

Tidak Menyerupai Laki-Laki

Baca Juga: Adam ‘Alaihissalam Khalifatullah

Wanita muslimah berusaha tidak meniru laki-laki dalam cara apapun yang menjadi kekhususan bagi laki-laki. Dan jangan mengubah ciptaan Allah.

Disamping itu ada ancaman yang amat keras lagi bagi para wanita yang meyimpang dari fitrah dan kodrat kewanitaan mereka serta menyerupai laki-laki dalam hal berpakaian, penampilan, akhlak dan tindakan. Dalam sebuah hadits shahih dari ibnu Abbas ra dia berkata, “Rasulullah SAW telah melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang berpenampilan seperti laki-laki (HR. Al-Bukhari). Laknat artinya terusir dan dijauhkan dari rahmat Allah .

Hadits lain yang juga diterima dan Ibnu Abbas ra dia berkata: “Nabi saw telah melaknat kaum laki-laki yang berpenampilan seperti wanita dan wanita yang berpenampilan laki-laki,” (HR. Al-Bukhari) wanita yang berpenampilan seperti laki-laki artinya yang meniru-niru laki-laki dalam berpakaian dan penampilan. Adapun meniru dalam hal ilmu dan pemikiran maka hal itu terpuji.

Dari Salim Bin Abdullah dari bapaknya, dia berkata, “Telah bersabda Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam : “Ada tiga golongan manusia yang tidak akan dipandang oleh Allah Azza Wajalla pada hari kiamat: Orang yang durhaka kepada orang tua, wanita yang menyerupai laki-laki, dan Dayuts (orang yang tidak punya rasa cemburu Pent.)” (HR. An-Nasai).

Baca Juga: Renungan Surah Ash-Shaff Ayat 2-3 bagi Wartawan sebagai Penyeru Kebenaran

Dalam hadist lain, “Allah telah melaknat washilah dan mustaushilah.” (HR.Bukhari). Yang pertama adalah wanita yang telah menyambung rambutnya dan wanita yang meminta akan hal itu. Dalam hadits lain Nabi SAW bersabda, “Allah telah melaknat namishah dan mutanamishah.” (HR. Bukhari). Yaitu Wanita yang mencukur alisnya dan menipiskannya. Allahu Musta’an.(T/R2/E02)

Sumber : 10 Sifat Bidadari Dunia – Dr. Aidh Al-Qarni

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Teladan Nabi dalam Memperlakukan Istri-Istrinya

 

 

Baca Juga: Tadabbur Surat Al-Ahzab Ayat 56, Allah dan Malaikat Pun Bershalawat kepada Nabi SAW

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Khadijah
Indonesia
Internasional
MINA Health
Buah Semangka (foto: Site News/Twitter)
MINA Health