Jakarta, 7 Rabi’ul Akhir 1437/17 Januari 2016 (MINA) – Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Ryamizard Ryacudu mengatakan, perdamaian dunia adalah tanggung jawab bersama yang harus dijaga, termasuk masyarakat Indonesia untuk ikut serta melestarikan keamanan dunia.
“Indonesia tidak akan pernah menjadi bangsa aggresor. Namun demikian, Indonesia tidak akan lengah. Indonesia tetap akan memperkuat pertahanannya untuk kepentingan bersama. Untuk turut andil menjaga perdamaian dunia dan juga ikut serta melawan aksi teror di tengah-tengah masyarakat,” kata Ryamizard saat Apel Kebhinekaan bertema “Melawan Radikalisme, Terorisme, dan Narkoba” di Lapangan Banteng, Jakarta, Ahad (17/1) siang.
Mengomentari serangan teror di Jakarta beberapa waktu lalu, Ryamizard menegaskan, tidak ada satupun agama di Indonesia bahkan dunia yang membenarkan aksi teror di tengah masyarakat.
“Banyak pihak mengatasnamakan Islam dalam melakukan aksi terornya. Islam adalah agama yang damai. Sebagai muslim yang baik, maka ia seharusnya akan menjaga kebersamaan dan keharmonisan, bukan membuat teror di tengah masyarakat,” tegasnya.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Sementara itu, Ketua Panitia KH Marsudi Syuhud mengecam tindakan teror di Jakarta dan menyebutnya sebagai tindakan yang tidak semestinya dilakukan oleh sesama warga Indonesia.
“Segala bentuk usaha untuk melemahkan dan memecah belah bangsa, tidak bisa ditoleransi,” ujarnya.
Apel Kebhinekaan digagas oleh Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) dan dihadiri Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dan 15 ribu lebih peserta dari sejumlah ormas di Indonesia serta santri-santri madrasah dari berbagai wilayah. (L/ima/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat